Liga Champions untuk Buffon

Akbar Ramadhan
Editor kumparanBOLA dan SPORTS
Konten dari Pengguna
3 Juni 2017 21:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Akbar Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahun 2006 menjadi tahun yang tak terlupakan bagi seluruh warga Italia. Pada tahun itu, mereka berhasil merengkuh gelar Piala Dunia di Jerman padahal sepak bola di negaranya sedang mengalami kekacauan.
ADVERTISEMENT
Kekompakkan dan semangat juang menjadi modal Italia yang kala itu diarsiteki Marcelo Lippi. Selain itu sosok sentral Gianluigi Buffon di bawah gawang Italia bisa menjadi alasan, gil azzuri menjadi jawara. Pada turnamen tersebut Buffon yang menjadi andalan Italia hanya kemasukkan dua gol selama turnamen. 
Piala Dunia merupakan major trophy perdana Buffon selama kariernya setelah scudetto. Buffon sebenarnya bisa mendapatkan major trophy pada ajang Liga Champions musim 2002/2003, sayang ia gagal mendapatkannya karena takluk atas AC Milan lewat drama adu pinalti.
Setelah menjuarai Piala Dunia, karier Buffon mengalami pasang surut. Ia sempat ikut Juventus terdegradasi ke Serie B. Namun Buffon tetap setia dengan si Nyonya Tua, dirinya berjuang membawa Juventus kembali ke Serie A kembali. 
ADVERTISEMENT
Hingga musim ini, Juventus sudah berhasil meraih gelar scudetto sebanyak enam kali beruntun. Ini sebuah rekor bagi tim Italia.
Namun scudetto saja tak cukup bagi Buffo, gelar prestise lain hendak ia capai yakni Liga Champions. Setelah dua musim lalu gagal lantaran kalah dari Barcelona di final.
Musim ini saatnya Buffon dan Juventus meraih trophy si kuping besar. Peluang Juve memang agak berat lantaran lawan yang harus ia hadapi ialah raksasa Spnayol dan Eropa, Real Madrid. Namun dengan kutukan tak ada juara Liga Champions yang bisa back to back juara bukan tak mungkin gelar Liga Champions musim ini diraih oleh Buffon dkk.