Budaya Pacoa Jara di Dompu: Keberanian Joki Cilik Membawa Kuda Pacu

AKBAR USAMAH
Mahasiswa S1 Teknik Telekomunikasi IT Telkom Purwokerto
Konten dari Pengguna
5 Juli 2021 14:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari AKBAR USAMAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pacuan kuda Lembah Kara Kab. Dompu Nusa Tenggara Barat, Sumber Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pacuan kuda Lembah Kara Kab. Dompu Nusa Tenggara Barat, Sumber Pribadi
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang kebudayaan Nusantara memang tidak akan pernah habis untuk kita bahas, karena ada banyak sekali hal-hal yang sangat unik dan menarik yang tercipta dari keberagaman suku, ras serta adat istiadat yang sudah lama melekat dan menjadi bagian di negara Indonesia kita ini. Menurut survei yang diselenggarakan oleh sensus bps tahun 2010 ada lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, lebih tepatnya terdapat 1.340 suku bangsa yang menetap di Tanah Air Indonesia, dari sekian banyak suku atau etnik yang ada di Indonesia menimbulkan banyak sekali tradisi yang menarik, salah satunya yaitu kebudayaan Pacuan Kuda.
ADVERTISEMENT
Sebelum itu perkenalkan nama saya Akbar usamah, saya mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto, saya berasal dari daerah timur Indonesia, yang lebih tepatnya di Kabupatan Dompu, Nusa Tenggara Barat, kali ini saya ingin memberikan sedikit informasi tentang kebudayaan yang ada di daerah saya yaitu pacuan kuda atau lebih di kenal di daerah saya yaitu sebutan pacoa jara (pacuan kuda). Pacoa jara merupakan ajang olahraga lokal yang sangat diminati masyarakat yang ada di Kabupaten Dompu.
Proses berlaga pada pacuan kuda, Sumber Pribadi
By the way ya teman-teman, pacoa Jara ini tidak dilaksanakan di satu wilayah saja ya, tetapi dilaksanakan di seluruh kabupaten yang ada di pulau Sumbawa, tetapi khusus di kabupaten Dompu Pacoa jara diselenggarakan 2 sampai 3 kali per tahun. Biasanya diselenggarakan ketika perayaan HUT Kabupaten Dompu dan hari kemerdekaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Jika teman-teman tidak bisa hadir di waktu tersebut, kalian bisa datang setiap hari minggu, karena setiap hari itu ada kegiatan yang namanya tarene (latihan berkuda), kegiatan ini dilakukan untuk ajang latihan sebelum ikutan dalam perlombaan penting.
Kuda pacu yang di lombakan, Sumber Pribadi
Hal yang unik dari pacoa jara yaitu keberanian pada orang yang mengendalikan kuda pacuan tersebut, karena rata-rata penunggang kuda pacoa jara merupakan anak kecil yang berusia antara 6 sampai 8 tahun. Mereka mulai belajar berkuda sejak usia 4 sampai 5 tahun kebanyakan mereka adalah anak dari orang yang mempunyai kuda pacuan, ketika ada event besar yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah mereka sangat dibutuhkan sekali untuk menjadi orang yang menunggang kuda pacuan dikarenakan terdapat banyak sekali kuda yang diikutsertakan di perlombaan.
ADVERTISEMENT
Untuk menjadi juki (joki) tidaklah mudah teman-teman semua, karena butuh keahlian khusus untuk mengendarai kuda pacuan. Seperti mampu menjaga keseimbangan ketika kuda berlari, pada kuda berlari juki tidak hanya memegang tali kontrol kuda saja tetapi harus memukul kuda dengan cambuk agar kudanya dapat berlari dengan cepat. Jika hal ini dilakukan oleh orang yang tidak berpengalaman, mereka akan terjatuh dan risikonya mereka dapat dilindas oleh kuda yang berlari.
Kuda keluar dari Bok start pacuan kuda Lembah Kara Dompu, Sumber Pribadi
Keahlian lain yang harus ada pada juki (joki) yaitu memegang tali kontrol kuda dengan satu tangan karena tangannya yang satu memegang cambuk. Menjadi joki bukan hanya untuk menikmati kebudayaan saja tetapi bisa untuk mencari penghasilan juga, karena untuk sekali putaran joki dibayar seharga Rp 50.000 sampai Rp 100.000 itu pada hari minggu saja. Jika pada perlombaan, mereka bisa digaji antara Rp 200.000 sampai Rp 300.000 sekali putaran. Menjadi seorang juki merupakan kegiatan yang sangat menarik dan menegangkan serta membutuhkan keberanian untuk dicoba.
ADVERTISEMENT
Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan ke teman-teman semua semoga dari artikel yang saya tulis ini memberikan wawasan lebih tentang kebudayaan yang ada di Indonesia, serta teman-teman bisa lebih mencintai kebudayaan yang ada di indonesia yang kita cintai ini.