17 Tahun Pelanggaran HAM di Wamena hingga Memaafkan dalam Keheningan

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
Konten dari Pengguna
15 Juni 2018 1:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
#UserStory pilihan hari ini. (Foto: Bagus Permadi)
zoom-in-whitePerbesar
#UserStory pilihan hari ini. (Foto: Bagus Permadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dilema seorang Rina Nurjanah untuk mengunjungi dokter gigi tertuang dalam User Story yang ia tulis. Selain tulisan itu, Aksara edisi ini memilih tiga tulisan lain dengan topik yang tertentunya beragam. Siapa saja yang masuk Aksara edisi kali ini? Berikut selengkapnya.
ADVERTISEMENT
1. Semua Murid Semua Guru: Memaafkan dalam Keheningan
Memaafkan tidak bisa dipaksakan, juga bukan berarti melupakan. Setiap kesalahan yang direfleksikan, bisa jadi pelajaran. Memaafkan berarti menghentikan penyesalan, memberikan kesempatan.
Untuk yang mengalami kesulitan memaafkan hal-hal besar, mari mulai berlatih dari hal kecil yang mendasar. Mengendalikan perasaan saat berhadapan dengan orang yang menyerobot antrian atau pengemudi kendaraan di jalanan. Meredakan ketegangan dalam perdebatan dengan senyuman yang terbukti mempermudah kesepakatan.
2. Menikah? Apakah Benar Mengasyikkan?
Kadang saya berpikir, jika ia seperti saya, masih jomblo, tidak punya istri, tidak punya anak, maka mungkin hidupnya dapat lebih santai, bebas pilih pekerjaan apa saja karena bisa melakukan apapun yang ia sukai tanpa beban tanggung jawab ngasih makan anak orang. Jika begitu, maka impian untuk dapat hidup dari karyanya sendiri dapat terwujud. Tak perlu capek-capek berangkat kerja subuh, pulang (ke)malam(an) dari Senin sampai Jumat (kadang lembur di hari Sabtu).
ADVERTISEMENT
Ya, itu hanya buah pemikiran dari hasil lamunan saya saja. Saya tidak berani bertanya kepada si Mas Penulis terkait pernikahannya. Lagipula, kalimat-kalimat saya di paragraf sebelumnya juga masih sekadar dalam bayangan saya karena saya sendiri belum betul-betul resign dari perusahaan saya yang sekarang, dan buku pertama saya baru akan terbit setelah Idulfitri tahun 2018.
3. 17 Tahun Peristiwa Pelanggaran HAM Berat Wasior Wamena
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyesalkan dan mengkritik atas absennya sikap pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam penanganan dan penyelesaian pelanggaran HAM di Papua. Hari ini, 13 Juni 2018, merupakan 17 tahun peristiwa pelanggaran HAM berat Wasior. Sampai dengan menjelang akhir kepemimpinan pemerintahan Presiden Jokowi penyelesaian pelanggaran HAM di Papua hanya sebatas janji.
ADVERTISEMENT
Peristiwa Wasior hanya satu dari sekian banyak peristiwa pelanggaran HAM di tanah Papua yang belum diselesaikan. Hasil penyelidikan Komnas HAM atas peristiwa ini menyatakan bahwa terdapat dugaan pelanggaran HAM yang berat yang mengakibatkan warga sipil menjadi korban, sedikitnya 4 orang tewas, 39 orang terluka akibat penyiksaan, sebanyak 5 orang menjadi korban penghilangan paksa dan satu orang menjadi korban kekerasan seksual.
4. Cabut Gigi
Setelah seperempat abad lebih, baru sekarang aku berani dan bisa ke dokter gigi. Berani setelah menghapus mitos dokter gigi yang menakutkan dan rasa malu akan kondisi gigiku. Bisa karena baru sekarang aku punya cukup kemewahan menggunakan asuransi kesehatan untuk meringankan biaya pengobatan. Yang kedua ini adalah alasan utamanya.
ADVERTISEMENT
Keinginan untuk ke dokter gigi sebenarnya telah muncul sejak pertama kali aku menyadari betapa banyak karang gigi bertengger dan lubang di gigi geraham kiri. Dulu ketika kuliah, seorang teman yang mengambil jurusan kedokteran gigi pernah memintaku untuk menjadi pasiennya.