news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cinta Tanpa Syarat hingga Korupsi Gawat Darurat

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
Konten dari Pengguna
10 Desember 2018 0:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi surat cinta (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi surat cinta (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Hari Antikorupsi di Indonesia selalu menarik untuk dibicarakan. Dua tulisan dari Sudirman Said dan Bambang Widjojanto. Selain itu, ada dua user story menarik lainnya yang masuk Aksara edisi ini. Inilah ulasan singkatnya.
ADVERTISEMENT
1. Korupsi Gawat Darurat
Apapun perspektifnya, haruslah kita akui korupsi di negeri ini memang sudah dalam situasi darurat. Tidaklah salah kalau ada yang menyebutnya sudah seperti kanker stadium empat. Tentu saja, 'kanker' itu istilah medis yang sekadar dipinjam untuk menggambarkan betapa gentingnya keadaan; sehingga kita dapat bergegas untuk menanganinya dengan serius.
Adalah benar, Indeks Persepsi Korupsi (Corruption Perception Index/CPI) terus membaik sejak reformasi, sampai-sampai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo, menyebut pertumbuhannya paling tinggi di dunia. Akan tetapi, kita juga melihat kenyataan bahwa dalam empat tahun ini pertumbuhan CPI mengalami stagnasi.
2. Cinta Tanpa Syarat buat Capres Kita
Namun, ada relasi yang sangat menarik, bagi saya, sejak beberapa tahun ini membuat pembuktian yang mengagumkan bahwa cinta tanpa syarat itu ada dalam kehidupan nyata. Cinta pemilih kepada calon presiden (capres).
ADVERTISEMENT
Saya sudah sampai pada sebuah simpulan bahwa rasionalitas hanyalah pintu masuk bagi setiap pemilih pemimpin negeri ini. Sebab, setelahnya, cinta tanpa syarat mengambil alih semua alasan untuk menentukan pilihan.
3. Cukup Sudah, Akhiri Kekerasan di Tanah Papua
KontraS mengutuk keras peristiwa pembunuhan 31 warga sipil yang terjadi di Kabupaten Nduga, Papua. Tidak ada alasan apapun yang membenarkan kekerasan dan pembunuhan terhadap warga sipil dalam konflik di Papua.
Kekerasan dan pembunuhan ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari terus dipeliharanya rantai dan lingkaran kekerasan di tanah Papua, yang kerap kali menempatkan warga sipil sebagai target paling rentan dalam setiap aksi kekerasan, baik oleh aparat maupun oleh kelompok bersenjata pro kemerdekaan.
4. Bicara Jujur 'Tak Koruptif' di Hari Antikorupsi 2018
ADVERTISEMENT
Mari bicara tak lagi berbohong di Hari Antikorupsi 2018 ini karena integritas dan kejujuran adalah inti dari perlawanan atas seluruh sikap dan perilaku kolusif, koruptif, dan nepotistik. Rasanya, bicara lurus, tegas tanpa tedeng aling-aling harus mulai dibiasakan untuk mendekonstruksi “budaya” permisif, manipulatif, pencitraan, dan ketakutan yang berlebihan menghadapi “kuasa kegelapan”.
Tidak ada yang bisa menyangkal, bila Corruption Perception Index (CPI) dipakai sebagai ukuran keberhasilan pemberantasan korupsi. Alhamdulillah, Indonesia dapat menjadi salah satu negara yang paling sukses di dunia walau skornya hanya 37 dan menduduki ranking 96, tapi mengalami peningkatan skor sejak 1998 sebanyak 17 poin. Padahal negara lain, seperti Vietnam hanya sebanyak 10 poin, Argentina 9 poin, Nigeria 8 poin, dan China sebanyak 6 poin.
ADVERTISEMENT