news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dana Kelurahan di Tahun Politik hingga Catatan Dahlan Iskan

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
Konten dari Pengguna
27 Oktober 2018 3:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Petugas menghitung pecahan uang rupiah (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menghitung pecahan uang rupiah (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro)
ADVERTISEMENT
Menurut Catatan Dahlan Iskan, terdapat dosa jurnalistik di zaman hedonistik, yakni mengabaikan yang penting, dan mengutamakan yang menarik. Selain Catatan Dahlan Iskan, Aksara edisi kali ini juga memilih lima user story lainnya yang memiliki tema berbeda: Mulai dari soal dana kelurahan hingga sumber utama pemborosan uang.
ADVERTISEMENT
Simak ulasan selengkapnya.
1. Lampu Kuning Dana Kelurahan di Tahun Politik (Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA))
Pemerintah berencana mengalokasikan anggaran kelurahan melalui transfer DAU (Dana Alokasi Umum) sebesar Rp 3 triliun. Artinya, masing-masing kelurahan mendapatkan dana sebesar Rp 355 juta untuk peningkatan kinerja kelurahan. Peruntukan dana kelurahan akan berbeda berdasarkan jumlah penduduk, luas wilayah, bagian wilayah kerja, dan sarana-prasarana pemerintahan.
Namun, muncul pro dan kontra yang beranggapan bahwa dana tersebut rawan dijadikan alat mendukung Petahana. Selain itu, timbul persoalan berdasarkan pendapat dari Menteri Keuangan yang mengatakan bahwa dana kelurahan bersumber dari Dana Desa. Tentu hal tersebut harus menjadi perhatian dana desa agar dapat meningkatkan kualitas masyarakat sehingga terciptanya pembangunan yang berkeadilan.
ADVERTISEMENT
2. GandCrab, Ransomware yang Paling Banyak Makan Korban di 2018 (Alfons Tanujaya)
GandCrab secara defacto merupakan ransomware jawara di tahun 2018. Pada saat diluncurkan pertama kali, ransomware ini sempat mendapatkan serangan balik dari kalangan sekuriti di mana terdapat kelemahan dalam pemrogramannya, sehingga kunci dekripsinya dibagikan secara gratis pada situs www.nomoreransom.org.
Ransomware yang mulai memfokuskan sasarannya pada komputer bisnis, kemungkinan karena korban ransomware yang membayar mayoritas adalah komputer yang digunakan untuk kegiatan bisnis yang jika terganggu operasionalnya akan menyebabkan kerugian finansial yang lebih besar dibandingkan membayar uang tebusan.Salah satu sektor yang menjadi korban paling banyak dari ransomware adalah sektor rumah sakit.
3. Banser dan Kalimat Tauhid (KH M. Cholil Nafis)
ADVERTISEMENT
Dalam pandangan saya, yang membakar bendera tersebut tidak mungkin karena alasan phobia atau membenci kalimat syahadatain. Sebab, sesuai tradisinya, Banser yang notabene warga nahdhiyin biasa melakukan ritual "tahlilan" yang di dalamnya terdapat bacaan kalimat tauhid, La ilaha Illallah Muhammadur Rasulullah.
Jelas sekali peristiwa tersebut bukan karena phobia terhadap kalimat tauhid, tapi semata-mata dilakukan karena kecintaan mereka kepada NKRI dan menjaga dari rongrongan ideologi yang ingin hendak mengganti dasar Negara Pancasila dengan sistem khilafah. Namun demikian, kejadian tersebut harus diakui telah menimbulkan kegaduhan dan memunculkan tafsir negatif sehingga ada sebagian umat Islam merasa terlukai karenanya.
4. Siapa Bilang Ikan Cuma Urusan Gizi? (Wahyu Kurnia Yusrin Putra)
Selain karena tingkat produksi ikan Indonesia yang terus meningkat, ikan juga kaya akan zat gizi dan memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam penanggulangan masalah gizi. Ikan memiliki kandungan protein yang tinggi, relatif rendah lemak, kaya akan kandungan asam lemak tidak jenuh dan kaya akan mineral di antaranya zink, kalsium, iodium dan vitamin D.
ADVERTISEMENT
Secara umum proses pemasakan akan meningkatkan daya cerna makanan sehingga lebih banyak zat gizi yang dapat diserap oleh tubuh. Namun kandungan gizi bahan makanan juga dipengaruhi oleh teknik pengolahan/pemasakan yang digunakan dan akan turut berdampak pada status kesehatan orang yang mengonsumsinya.
5. Jangan-jangan, Sumber Utama Keborosan Uang adalah Teman-teman Kita? (Annissa Sagita)
Kenapa rasanya sulit sekali menahan diri dari godaan? Setiap kali mau menabung dan investasi, ada saja yang membuat jadi teralihkan. Coba lihat sekitar kamu. Jangan-jangan, penyebabnya adalah teman-teman dekat kamu?
Pengaruh teman, bisa jadi baik atau buruk. Seperti apa teman yang kira-kira membawa pengaruh buruk ke keuangan kamu? Yuk, cek satu persatu, termasuk kategori manakah teman-temanmu?
ADVERTISEMENT
6. Catatan Dahlan Iskan: Dosa Jurnalistik, 'Penting' Dikalahkan 'Menarik' (WartaBromo)
Jurnalistik di zaman hedonistik, dosa itu menjadi lebih besar: Mengabaikan yang penting, mengutamakan yang menarik. Di zaman seperti itulah para peneliti, kutu buku, pekerja serius, penemu ilmu dasar, tidak mendapatkan publikasi yang memadai.
Padahal yang mereka lakukan itu penting. Tapi kalah. Atau dikalahkan. Dengan peristiwa yang kategorinya hanya menarik, padahal tidak penting. Penting versus menarik tidak pernah menjadi topik bahasan dalam ilmu jurnalistik. Hanya persaingan kecepatan dan rating lah yang menjadi bahasan yang lebih utama dalam jurnalistik saat ini.
Tertarik membaca user story pilihan Aksara lainnya? Ikuti Aksara di sini.