Dari Memaknai Ramadan hingga Kisah TKW Berpuasa di Perantauan

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
Konten dari Pengguna
18 Mei 2018 6:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
#UserStory pilihan hari ini. (Foto: Bagus Permadi)
zoom-in-whitePerbesar
#UserStory pilihan hari ini. (Foto: Bagus Permadi)
ADVERTISEMENT
Puasa Ramadan telah memasuki hari ke-2. Nuansa sukacita para insan menyambut bulan suci masih menggema. Beragam perasaan diekspresikan dengan berbagai cara.
ADVERTISEMENT
Salah satunya melalui tulisan, seperti tiga akun user story yang Aksara pilih di edisi kali ini. Ada yang mengungkapkan motivasi puasa, ada juga yang menafsirkan bulan Ramadan sebagai momentum perdamaian. Tak ketinggalan pula saudara kita yang menceritakan pengalamannya berpuasa sambil bekerja di negeri orang.
Seperti apa sih kisah mereka? Ini dia.
1. Puasa Ramadan-1 (Shamsi Ali)
“Tidakkah saya harusnya menjadi hamba yang mampu bersyukur?” (Muhammad SAW).
Orang berpuasa karena ragam motivasi. Ada yang melakukannya karena sadar bahwa itu kewajiban. Ada pula yang memang karena sekedar terbawa “lingkungan” sekitar alias ikut-ikutan. Ada juga yang menyadari bahwa puasa itu adalah salah satu kebutuhan manusia dalam hidupnya.
Dari sekian banyak motivasi, tiada lagi yang lebih tinggi dan mulia dari sebuah kesadaran melakukannya karena “rasa syukur”. Yaitu menyadari secara penuh bahwa puasa itu adalah karunia yang luar biasa dari Allah SWT. Tidak sekadar kewajiban, tidak juga karena keperluan, apalagi karena didorong oleh keadaan.
ADVERTISEMENT
2. Mari Hadirkan Ramadan Damai (Rodisin Karidi)
Pemerintah dalam konteksnya setiap tahun menyelenggarakan sidang isbat sebagai bentuk perlindungan kepada umat Islam. Dengan adanya hasil sidang isbat, umat Islam merasa disatukan oleh pemerintah dalam suatu negara demokrasi. Sekaligus menambah keyakinan saat mulai beribadah.
Meski di satu sisi, jelang Ramadan sempat diwarnai suasana gaduh akibat ulah sekelompok orang mengganggu keamanan. Namun Pemerintah sigap menangani dan masyarakat merasa terayomi. Suara dari sejumlah elemen-elemen pun sepakat, dan semakin meneguhkan bahwa rakyat Indonesia adalah umat beragama yang menolak segala bentuk kekerasan.
3. Puasa Pertama di Negeri Bauhinia (Argy Fs)
Terik Sang Surya tak bisa diajak kompromi. Tak peduli penghuni buminya yang beragama Islam lagi berpuasa. Tinggal manusianya yang musti pintar mengakalinya.
ADVERTISEMENT
Hong Kong, Kamis (17/5). Puasa hari ke-1 Ramadan telah dimulai. Umat Islam seantero jagad, termasuk yang di Hong Kong pun serentak turut beribadah saum.
Demi memenuhi rukun Islam yang ke-4, yaitu berpuasa di bulan suci Ramadan, Buruh Migran Indonesia (BMI) Hong Kong pun menggagahi dirinya untuk menahan makan dan minum serta segala nafsu dunia dalam puasanya.
Patut dikhawatirkan, jika melihat jam kerjanya yang tak mengenal lelah. Mereka tetap harus menyelesaikan tanggung jawabnya dari bangun sebelum matahari terbit, hingga larut malam.
Simak Aksara edisi lainnya di sini.