news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Konsisten Berinvertasi hingga Kewajiban Lion Air Ganti Rugi

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
Konten dari Pengguna
1 November 2018 0:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Lion Air. (Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Lion Air. (Foto: Abil Achmad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Berbagai respons terkait kejadian nahas yang menimpa pesawat Lion Air. Kali ini DnT Lawyers menuliskan pendapatnya tentang berapa besar ganti rugi yang harus dikeluarkan oleh pihak Lion Air terhadap ahli waris para korban. Ada tiga story yang masuk Aksara edisi ini. Berikut ulasannya.
ADVERTISEMENT
1. Lion Air Wajib Bayar Ganti Rugi Rp 1,25 M ke Ahli Waris Korban
Tentu kita masih berduka atas jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 yang diduga menewaskan seluruh penumpang yang ada di dalam pesawat tersebut. Pertanyaannya, apa tanggung jawab perusahaan penerbangan kepada korban jiwa akibat kecelakaan pesawat?
Tanggung Jawab Maskapai Penerbangan
Berdasarkan Pasal 141 ayat (1) UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, perusahaan penerbangan bertanggung jawab atas kerugian penumpang yang meninggal dunia, cacat tetap, atau luka-luka yang diakibatkan kejadian angkutan udara di dalam pesawat dan/atau naik turun pesawat udara.
2. Ada Jenderal Luhut di Jembatan Tol Suramadu?
Seperti kepingan puzzle sederhana, gambar besar di balik penggratisan Jembatan Tol Suramadu mulai terbentuk. Gambar awal yang terbentuk adalah peta pemenangan Pilpres 2019. Gambar berikutnya yang muncul dugaan adanya kepentingan bisnis Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan, di Pulau Madura. Seperti bunyi peribahasa, “Sekali kayuh, dua tiga pulau terlampaui.”
ADVERTISEMENT
Adanya kepentingan politik itu aromanya sungguh sangat terasa. Ketika meresmikan pembebasan tarif jembatan Suramadu, Sabtu (27/10), sejumlah ulama Madura yang mendampingi Jokowi tampak dengan bersemangat mengacung-acungkan salam satu jari. Mereka berteriak-teriak “Nomor satu…nomor satu….”
3. Konsisten Berinvestasi Sejak Dini, Bekal Hidup di Masa Tua
Pepatah Cina mengatakan, “Saat yang paling tepat menanam pohon adalah 20 tahun yang lalu. Saat terbaik kedua, adalah saat ini.” Pepatah tersebut seringkali digunakan untuk mengilustrasikan betapa investasi sangat penting dimulai sejak dini. Anda masih menunda berinvestasi meskipun sudah sering membaca artikel keuangan di kumparan?
Mari kita lihat ilustrasi berikut ini. Ada 3 orang sahabat, namanya Asti, Bintan, dan Charles. Pada usia 25 tahun mereka bekerja di tempat yang sama dengan gaji fresh graduate, dan sebagai sahabat mereka senang berdiskusi soal banyak hal termasuk keuangan.
ADVERTISEMENT