news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Korupsi Dana Bencana hingga Industri Katun Swiss

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
Konten dari Pengguna
15 Oktober 2018 6:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Salah satu sudut kota di Swiss
 (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu sudut kota di Swiss (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Ada empat user story pilihan yang masuk Aksara edisi ini. Hadir dengan beragam tema: mulai dari korupsi dana bencana, IMF, hingga kemajuan industri di Swiss.
ADVERTISEMENT
Simak selengkapnya berikut.
1. Korupsi Bencana Jauh dari Hukuman Mati ‎(Sabir Laluhu)
Dana bantuan bencana alam baik sebelum, saat, dan setelah bencana terjadi boleh dibilang tidak terlepas dari anasir dan tindakan korupsi para pelakunya. Sepanjang tahun 2004 hingga tahun 2018 ada banyak kasus atau perkara yang menjadi gambaran akan hal tersebut. Kasus dugaan dengan tersangka Muhir dapat menjadi salah satu dari sekian banyak contoh yang bisa kita lihat. Ia terjaring OTT KPK terkait dugaan kasus korupsi dana bantuan Gempa Lombok.
Para pembaca yang budiman, untuk memberikan gambaran bahwa dana bantuan bencana alam yang bersumber dari APBN atau APBD atau bantuan dari dana pihak lain sangat rentan terjadi korupsi maka dalam tulisan ini kiranya penulis akan memberikan sekitar 11 contoh kasus (perkara) sepanjang tahun 2004 hingga tahun 2018.
ADVERTISEMENT
2. Pertemuan Tahunan IMF/WB di Bali: Layaknya Arisan Berfaedah (Dyah Dinanti Puspitasari)
Saya jadi terpikir bahwa pertemuan tahunan International Monetary Fund dan World Bank (IMF/WB) yang saat ini diselenggarakan di Bali itu sama saja dengan arisan ya. Arisan? Iya, arisan yang berfaedah tentunya.
Pertemuan tahunan IMF/WB di Bali yang berlangsung dari tanggal 8-14 Oktober 2018, merupakan acara kumpul-kumpulnya para pembuat kebijakan di sektor keuangan, pelaku bisnis, akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan media dari 189 negara. Ada beberapa aspek dari penyelenggaraan pertemuan IMF/WB yang bisa dilihat dari kacamata ibu-ibu yang hobi arisan seperti saya.
3. Rusto Tempeh: Meraup Sukses Setelah Kembali ke Alam: Part 2 (Catatan Aji Surya)
Sukses besar Rusto Tempeh di Jepang bukan seperti membalikkan tangan. Ia perlu belajar dan melakukan eksperimen berbulan-bulan. Kuncinya ternyata hanya satu, kembali ke alam.
ADVERTISEMENT
Si raja tempe ini tergolong pria yang gigih. Entah apa yang membisikkan telinganya agar mendalami pertempean. Apakah karena kepepet atau memang melihat peluang yang tak semua orang tahu.
4. Swiss Cotton, Suatu Inspirasi (Erik Mangajaya)
Fakta bahwa kualitas produk Swiss sangatlah baik tidak perlu diragukan lagi. Made in Swiss memiliki arti tersendiri bagi seorang konsumen. Kita tahu kualitas produk Swiss, tetapi sering kali kita hanya menerima fakta tersebut (take it as granted), tanpa berpikir lebih dalam lagi apa yang membuat industri Swiss menjadi sangat maju.
Satu yang pasti, semua industri Swiss memliki standarnya masing-masing. Manufaktur jam tangan, pelayanan perbankan, industri pariwisata dan produksi barang memiliki standar yang sangat tinggi. Mentalitas ketepatan dan kesempurnaan merupakan ciri industri Swiss.
ADVERTISEMENT
Dalam hal inilah, tulisan ini mencoba untuk menggali lebih dalam mengenai industri Swiss Cotton (Katun Swiss), suatu bidang industri yang mungkin masih kurang familiar atau kalah gaungnya oleh jam tangan Rolex.
Simak user story pilihan Aksara lainnya di sini.