Memaknai Bipolar hingga Membahas Keuangan Tanpa Bertengkar

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
Konten dari Pengguna
20 Oktober 2018 6:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi Bipolar. (Foto: Pinterest)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi Bipolar. (Foto: Pinterest)
ADVERTISEMENT
Dalam edisi kali ini, user story pilihan Aksara membahas beragam persoalan. Di antaranya, ada tulisan Syahirul Alim berjudul Soal Adat, Ingat Bahwa Agama Itu Nasihat. Ia membahas soal kecenderungan orang-orang mengaitkan bencana dengan hal-hal berbau hukuman, semisal mempertahankan tradisi leluhur.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada empat story lagi. Berikut nukilannya.
1. Saya Pengidap Bipolar, Lalu Kenapa? (Dian Rosalina)
tak banyak orang yang sadar akan gangguan kejiwaan dalam diri. Banyak stereotip bahwa orang yang mengalami gangguan kecemasan, gangguan panik, gangguan Bipolar, adalah orang gila. Padahal tidak demikian. Mereka hanya orang yang kurang didengar, tidak tahu bagaimana menempatkan diri, hingga ia terlihat berbeda.
Ingatlah, kamu tidak bisa menyembuhkan dirimu sendiri. Kamu tidak bisa menyelamatkan dirimu sendiri. Kamu perlu ditolong jika kamu sudah tidak bisa menahan masalahmu. Bukan mengambil jalan pintas yang mengerikan seperti bunuh diri atau datang kepada alkohol.
2. Menggunting Dalam Lipatan Dokumen Perkara KPK (SETARA Institute)
Kontroversi pertemuan Deputi Penindakan KPK dengan Tuan Guru Bajang, dugaan pelanggaran etik Deputi Pencegahan KPK, termasuk soal dugaan perusakan 'buku merah' yang nyaring disuarakan pihak luar dan telah dibantah oleh pimpinan KPK, menggambarkan bahwa di tubuh KPK masih terdapat masalah keorganisasian yang belum solid.
ADVERTISEMENT
Persoalan-persoalan internal yang di-amplify ke luar KPK dan menimbulkan kontroversi publik bisa diduga merupakan rangkaian bagian kerja dari elemen tertentu yang bermaksud mengusik KPK dan/atau terus menerus mempertentangkan faksi-faksi di tubuh KPK berseteru. Ujung dari upaya ini adalah pelemahan KPK.
3. Soal Adat, Ingat Bahwa Agama Itu Nasihat (Syahirul Alim)
Berbagai rentetan bencana alam yang terjadi di 'Bumi Pertiwi' ini memang seharusnya dipandang sebagai suatu nasihat, tidak semata-mata murni sebagai fenomena alam. Tak ada satu makhluk pun yang sanggup menahan bencana yang terjadi, bahkan tak ada satupun yang mengetahui pasti kapan dan di mana bencana itu akan datang.
Namun demikian, mengeklaim bahwa bencana adalah terkait dengan pagelaran tradisi atau adat yang dianggap maksiat, sepertinya hanya perspektif kebenaran pribadi yang mungkin bisa benar dan tentu saja bisa salah.
ADVERTISEMENT
4. Cara Membicarakan Keuangan dengan Pasangan Tanpa Bertengkar (Annissa Sagita)
Mengatur keuangan keluarga itu gampang-gampang-susah. Soal pengeluaran: biaya makan, biaya hiburan, uang jajan anak, dan berbagai keperluan sehari-hari bukan hal yang sulit.
Anda sebagai seorang istri/ibu yang dianggap menteri keuangan oleh pasangan mungkin sudah sangat hapal bagaimana cara menghemat, tips dan trik berbelanja dan lain-lain.
5. Hukuman Setimpal bagi Agitator Online (Damar Juniarto)
Agitator Online dapat didefinisikan sebagai orang yang menggunakan perangkat digital untuk melakukan tindakan hasutan kepada orang banyak untuk melakukan penolakan, huru-hara, pemberontakan.
Berbahayanya agitator online menghasut para pengikutnya untuk melakukan serangan kepada mereka yang dianggap memusuhi idolanya membuat kita tidak bisa memandang persoalan ini secara sepele dan sebatas hitam-putih dalam melihat persoalannya.
ADVERTISEMENT
kumparan memiliki user dari berbagai latar belakang: Diplomat, pengamat, politisi, hingga selebriti. Tulisan mereka bisa Anda baca dengan mengikuti topik Personal, User Story, Aksara, hingga Perspektif.