Menelusuri Pahlawan di Perbatasan hingga Gunung Kitakade di Jepang

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
Konten dari Pengguna
14 November 2018 5:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nurma, pahlawan buta huruf di Pedalaman Aceh. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nurma, pahlawan buta huruf di Pedalaman Aceh. (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pahlawan tidak melulu soal orang-orang yang berjuang demi kemerdekaan. Namun, di era modern ini, ada juga pahlawan yang berjuang demi kelangsungan masyarakat di perbatasan. Mereka mendedikasikan dirinya demi mengayomi warga yang kurang mendapatkan perhatian pemerintah.
ADVERTISEMENT
Penasaran seperti apa kisahnya. Simak lima story dari para readers kumparan berikut ini.
1. Menaklukkan Kitadake: Gunung Tertinggi Kedua di Jepang
Mengapa Gunung Kitadake?
Gunung Kitadake merupakan gunung tertinggi kedua di Jepang dengan tinggi 3.193 meter di atas permukaan laut. Gunung ini berada di wilayah Prefektur Yamanashi, tepatnya di Pegunungan Minami-Alps dan merupakan salah satu dari 100 gunung terkenal di Jepang. Laiknya juga Gunung Fuji, Gunung Kitadake memiliki pemandangan yang sangat indah dengan panorama Pegunungan Minami-Alps yang tidak dapat dijumpai di tempat lain.
2. Mewaspadai Bencana Hidrometeorologi di Penghujung Tahun 2018
Dalam sepekan ini, beberapa wilayah di Indonesia telah mengalami dahsyatnya bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan puting beliung. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahkan mencatat 7 orang meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi antara 7-12 November 2018 yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT), Sumatera Barat, dan Tasikmalaya.
ADVERTISEMENT
Secara statistik, bencana hidrometeorologi dari tahun ke tahun semakin meningkat, sepanjang tahun 2018 saja terdapat sebanyak 605 kejadian puting beliung, banjir 506 kejadian, dan longsor 319 kejadian.
3. Para Pahlawan di Perbatasan
Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional. Ada istilah yang mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan menghormati jasa pahlawannya. Oleh sebab itu, kita wajib menghormati para pahlawan yang rela mengorbankan hidupnya demi menjaga dan mempertahankan negara Indonesia.
Jika di masa lalu makna kepahlawanan berarti angkat senjata, mengusir penjajah agar bangsa Indonesia merdeka, maka makna pahlawan di masa kini adalah mereka yang terus berupaya mengisi kemerdekaan dengan hal-hal bermanfaat dan ikut memajukan bangsa.
ADVERTISEMENT
4. A Man Called Ahok: Ia yang Dikultuskan
Siapa yang tak kenal Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini sedang menjalani sisa masa hukuman lantaran divonis bersalah atas kasus penodaan agama? Ahok dipuja sebagian masyarakat, sekaligus dicela sebagian masyarakat lainnya.
Terlepas dari vonis bersalah yang dijatuhkan padanya lewat putusan Hakim Ketua Dwiarso Budi Santiarso, kita tahu dan sama-sama pernah menyaksikan betapa kooperatifnya dia selama masa penyidikan hingga persidangannya, tak ada usaha mangkir sekalipun untuk menunda atau mengganggu proses hukum yang menjeratnya. Padahal bila mau, ia bisa saja melakukannya, seperti apa yang biasa dilakukan pejabat-pejabat lain di negeri ini.
5. Yang Luput dari Pembicaraan Kita soal 'Conversational Interface'
ADVERTISEMENT
Di era internet seperti sekarang ini, media sosial menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Dapat dikatakan bahwa media sosial, dalam bentuk apapun, bekerja melampaui fungsi sebenarnya untuk berjejaring dan berkomunikasi dengan manusia lainnya.
Jika kita merunut pada semua kegiatan yang berhubungan dengan manusia, interaksi dua individu memang merupakan langkah awal dari semua proses yang akan terjadi setelahnya. Tak heran jika kemudian, media sosial yang menjadi tempat di mana invididu berjejaring dan membentuk lingkaran sosial, menciptakan ruang-ruang baru yang melampaui fungsi media sosial sebagai alat untuk berkomunikasi.
-------------------
Klik setiap tautan di atas untuk membaca keseluruhan story, dan baca juga story Aksara lainnya di sini.