Menyoal Legenda di Sirkuit Balap hingga Darurat Pornografi pada Anak

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
Konten dari Pengguna
7 Mei 2018 6:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
#UserStory pilihan hari ini. (Foto: Bagus Permadi)
zoom-in-whitePerbesar
#UserStory pilihan hari ini. (Foto: Bagus Permadi)
ADVERTISEMENT
Berbicara perihal balapan, kita akan disuguhkan pada gambaran olahraga ekstrem yang memiliki risiko kecelakaan cukup tinggi. Bukan tanpa alasan, karena sudah banyak pebalap yang telah merasakan keganasan dari aspal jalanan. Tapi, bukan masalah itu yang menarik untuk dibahas, melainkan bagaimana para pebalap berkompetisi dalam meraih gelar juara, serta berdiri di podium pertama untuk disaksikan jutaan pasang mata.
ADVERTISEMENT
Seperti peribahasa "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama," hal inilah yang ingin diangkat oleh Katondio Bayumitra Wedya, yang mana dalam storynya menceritakan perihal perjalanan legenda pebalap MotoGP bernama Angel Neito, dan hingga saat ini namanya dikenang oleh para penggemar.
Bagaimana Angel Neito meraih gelar dari tahun ke tahunnya, dan seperti apa perjalanan hidupnya? Silakan simak artikelnya dan dua artikel #UserStory lainnya di bawah ini. Jangan lupa, kamu juga bisa menuangkan berbagai cerita, opini, berita, atau pengetahuanmu di kumparan. Tak menutup kemungkinan story-mu bisa masuk dalam rekomendasi Aksara berikutnya, dan dibaca oleh jutaan pengguna kumparan.
1. Circuito de Jerez Angel Nieto: Penghormatan Sang Legenda Balap Spanyol
ADVERTISEMENT
Penghormatan sudah selayaknya diberikan kepada pebalap legendaris Angel Neito yang lahir di Zamora, Spanyol, 25 Januari 1947. Sepanjang karirnya di dunia balap MotoGP dari tahun 1964 hingga 1986, Angel Nieto mengoleksi 13 gelar juara dunia, di mana 8 di antaranya ia raih untuk kelas 125 cc dan sisanya kelas 50 cc.
Dengan begini, maka Sirkuit Jerez mengikuti jejak sirkuit di Valencia yang menggunakan nama legenda balap Spanyol sebagai nama sirkuit, dalam hal ini, nama pebalap itu adalah Ricardo Tormo.
Namun, hal yang agak ironis dan juga unik mengenai Sirkuit Jerez adalah Angel Nieto tidak pernah melakukan balapan resmi MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, karena sirkuit yang sekarang memiliki 13 tikungan ini pertama kali dipercaya menyelenggarakan MotoGP setahun setelah Nieto pensiun.
ADVERTISEMENT
2. Kebiasaan Membaca vs Komik
Komik dapat membangun budaya membaca bahkan membawamu bermimpi dan berkhayal. Tidak percaya? Komik dengan gambar dan warna yang menarik dapat membawamu mengikuti detail alur cerita ke alam mimpi dan khayalan yang dibangun pencerita sehingga perasaanmu hanyut dan tenggelam di sana.
Charles Duhigg, peraih Pulitzer bidang Jurnalisme tahun 2013, dalam bukunya The Power of Habit: Why We Do What We Do in Life and Business, mengatakan bahwa Siklus Kebiasaan (The Habit Loop) terdiri dari Petunjuk (Cue), Rutinitas (Routine), dan Hadiah (Reward). Seiring dengan berjalannya waktu siklus ini akan menimbulkan perasaan antisipasi dan sesuatu yang diidam-idamkan.
Berdasar teori Duhigg, saya menempatkan komik sebagai cue (petunjuk). Pilih komik yang mau kamu baca. Tahu gak? Software dan kemampuan desain grafis yang canggih, membuat semakin banyak novel yang diceritakan ulang dalam bentuk cerita bergambar (komik) dengan desain yang sangat menarik untuk dibaca, khususnya komik manga, manhua, dan manhwa asal Jepang, China dan Korea.
ADVERTISEMENT
3. Anak-anak dalam Bayang-bayang Pornografi
Video berisi aksi tidak senonoh anak Sekolah Dasar (SD) viral di media sosial. Video berdurasi 30 menit itu memperlihatkan anak laki-laki berusaha mencium sambil menindih tubuh teman perempuannya walau anak perempuan itu berusaha menghindar. Di akhir video malah anak perempuan itu mencium balik laki-laki tersebut.
Sungguh disayangkan adanya video miris tersebut. Saya menduga peristiwa itu terjadi di lingkungan sekolah. Sebab, dalam video terlihat banyak bocah berseragam sekolah warna merah putih. Jika benar di sekolah, peristiwa ini menjadi tanggung jawab pihak sekolah dan para guru. Mereka luput mengawasi gerak-gerik peserta didiknya.
Baca juga Aksara yang lainnya di sini.