Menguak Suap Meikarta hingga Arti Kewarganegaraan dalam Sepak Bola

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2018 6:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana proyek pembangunan Apartemen Meikarta, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana proyek pembangunan Apartemen Meikarta, di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
ADVERTISEMENT
Kasus suap perizinan proyek Meikarta yang dilakukan oleh Direktur Operasional Lippo Group, Billy Sindoro, dengan beberapa pejabat daerah di Bekasi telah menyita perhatian publik. Tak terkecuali dari para pakar hukum dan peneliti antikorupsi, salah satunya adalah Hifdzil Alim yang ikut menyinggung kasus ini di dalam story-nya.
ADVERTISEMENT
Selain tentang kasus suap Meikarta, ada juga lima story lainnya yang juga menarik untuk disimak. Berikut selengkapnya.
1. Apa dan Bagaimana Suap Perizinan Meikarta yang Diusut KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan. Kali ini yang dijerat adalah Direktur Operasional Lippo Group, Billy Sindoro. Ia digelandang bersama beberapa orang manajemen Lippo Group.
Pascapenangkapan, KPK mengembangkan hasil operasinya, kemudian menetapkan Bupati Bekasi, Neneng Hasanah Yasin serta beberapa Kepala Dinas Pemkab Bekasi sebagai tersangka penerima suap (kumparan, 15/10/2018).
2. Eksotisme Dunia Bawah Tanah di Moskow
“Uvazhaeymye passazhiry, sledyushchaya stantsiya, Novokuznetskaya! (Distinguished passengers, the next station is Novokuznetskaya)!,” suara pria melalui speaker menggema di langit-langit gerbong kereta bawah tanah kota Moskow.
ADVERTISEMENT
Kereta bawah tanah yang dikenal dengan sebutan Metro pun berhenti. Pintu terbuka. Para penumpang berduyun-duyun keluar, berpencar menuju arah keluar ataupun menyusuri lorong untuk berganti jalur Metro.
3. Menjadi Bapak Asuh TKI di Vanimo, Papua Nugini
Pada edisi kedua kali ini, saya akan mengangkat kisah menjadi Bapak Asuh bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kota Vanimo, Papua Nugini. Mungkin banyak dari kita yang berpikir bahwa TKI hanya pergi dan bekerja di negara-negara seperti Malaysia, Hongkong, ataupun negara-negara di Timur Tengah.
Pemikiran tersebut saya rasa wajar-wajar saja. Akan tetapi tahukah Anda bahwa di Papua Nugini (PNG) cukup banyak warga Indonesia yang bekerja di sana? Saya akan bercerita mengenai kondisi mereka di Papua Nugini, khususnya di Vanimo tempat saya bertugas tahun 2013-2016.
ADVERTISEMENT
4. Apakah Para Ibu Sudah Siap untuk Gaya Hidup Cashless?
Jujur saja, dengan banyaknya fasilitas e-wallet atau e-money, hidup kita jauh lebih mudah. Mau apa saja tinggal tap atau pesan melalui aplikasi. Namun, buat emak-emak seperti saya, hidup cashless atau tanpa uang cash sungguh merepotkan!
Simak kebutuhan emak-emak yang tidak bisa dilakukan secara elektronik berikut ini!
5. 6 Alasan Mengapa Saya Menyesal Jadi Peneliti 'Pelat Merah'
Waktu itu pukul empat sore, saat Jakarta sedang macet-macetnya, ada pesan WhatsApp (WA) masuk dengan nomor yang belum saya kenal. Orang itu memperkenalkan diri sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Cirebon.
Setelah perkenalan seperlunya, maksud orang itu mulai terungkap. Ia bertanya tentang karier dan masa depan menjadi seorang peneliti, tentunya yang dimaksud peneliti dalam tulisan ini adalah ASN peneliti.
ADVERTISEMENT
6. Apakah Arti Kewarganegaraan dalam Sepak Bola?
Memang kalau dipikir sekilas, dengan jumlah penduduk lebih dari 260 juta jiwa, seharusnya Indonesia tidak kekurangan talenta dalam bidang apa pun.
Populasi Tanah Air kita ini bahkan lebih besar dari gabungan jumlah penduduk Jerman, Perancis, Inggris Raya, dan Spanyol. Namun realitasnya, empat negara itu adalah raksasa sepak bola dunia, sedangkan kita lebih cocok disebut raksasa yang sedang tertidur.
---------------------
Baca juga story lainnya di sini.