Peringatan 20 Tahun Reformasi hingga 140 Tahun Washington Post

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
Konten dari Pengguna
25 Mei 2018 4:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
#UserStory pilihan hari ini. (Foto: Bagus Permadi)
zoom-in-whitePerbesar
#UserStory pilihan hari ini. (Foto: Bagus Permadi)
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, kita baru saja melewati peringatan 20 Tahun reformasi. Seperti yang kita ketahui Reformasi di Indonesia dimulai pada pertengahan 1998, tepatnya ketika Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998 yang kemudian digantikan oleh Wakil Presiden BJ Habibie. Kita selalu mengharapkan bahwa peringatan reformasi ini dapat menjadi renungan agar setiap perubahan yang terjadi selalu membawa kita ke arah yang lebih baik. Tidak ada salahnya kita melihat kilas balik sejarah politik yang pernah terjadi untuk menatap masa depan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Ada tiga user story dalam Aksara edisi kali ini yang hadir dalam beberapa tema mulai dari sejarah salah satu surat kabar tertua di Amerika Serikat, peringatan 20 tahun reformasi, dan Soeharto dan kenangan macan asia.
Kamu punya kesempatan yang sama untuk menulis di kumparan. Tulisan kamu bisa muncul di timeline utama, dipromosikan di semua sosial media kumparan, dan berpeluang menjangkau pembaca seluas-luasnya. Seperti tiga user story berikut:
1. Washington Post, Koran 140 Tahun yang Jadi Perusahaan Tech Platform
Sementara perusahaan digital media saling berlomba mengedepankan inovasi bidang newsroom, sebuah media tradisional justru bereksperimen bisnis baru yang resikonya cukup tinggi. Nama media tersebut Washington Post. Siapa yang tak kenal reputasi koran termashyur di negeri Paman Sam tersebut.
ADVERTISEMENT
Di tengah menurunnya revenue koran cetak, tahun 2016 Washington Post justru naik daun dengan pencapaian 100 Juta Unique Visitors. Perusahaan memang sudah menginvestasikan teknologi untuk menunjang proses jurnalisme di dalamnya. Ini yang membuat saya tertarik untuk memahami lebih lanjut teknologi di belakang Washington Post.
2. 20 Tahun Reformasi, Sampai di Mana?
Tepat pekan ini dua dekade lalu, kita berada di tengah pusara reformasi. Adakah hal yang perlu kita renungkan saat seperti ini? Mestinya harus ada. Setiap perubahan, kita berharap ke arah yang lebih baik. Karena itu, ada baiknya kita membuka catatan kilas balik untuk menatap masa depan.
Ada sedikit renungan, mengapa setiap perubahan rezim pemerintahan di Indonesia selalu diiringi gejolak. Dari Bung Karno ke Pak Harto diawali aksi demonstrasi mahasiswa besar-besaran.
ADVERTISEMENT
3. Soeharto, Mahathir, dan Kenangan 'Macan Asia'
Bagi masyarakat Indonesia, ternyata Soeharto adalah presiden paling berhasil. Persepsi ini dikonfirmasi oleh lembaga survei Indo Barometer bertepatan dengan 20 tahun Reformasi, (kumparan, 20/05). Hasil survei di Indonesia memang selalu bisa diperdebatkan, namun dari survei itu terselip satu pesan bahwa Soeharto masih mendapat tempat di hati penggemarnya.
Soeharto memang dikenal sebagai bapak pembangunan karena kerja presiden pada periode itu sangat rapi. Para menteri direkrut berdasarkan kapasitas dan kompetensi. Para menteri ditugaskan untuk fokus pada kerja kementerian, sementara Soeharto sebagai pimpinan tertinggi menjadi pusat gravitasi yang mengelola isu politik, keamanan, dan sejenisnya.