'Pesantren' Para Koruptor hingga Cita Harapan dari Halmahera Selatan

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
Konten dari Pengguna
9 Mei 2018 5:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
#UserStory pilihan hari ini. (Foto: Bagus Permadi)
zoom-in-whitePerbesar
#UserStory pilihan hari ini. (Foto: Bagus Permadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
"Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga", Mungkin peribahasa itulah yang tepat disematkan kepada Setya Novanto. Setelah perjalanan panjangnya yang sarat akan drama dan muslihat menghindari jerat hukum tindak pidana korupsi, akhirnya pada Jumat, 4 Mei 2018, mantan Ketua DPR RI tersebut divonis kurungan 15 tahun penjara di Lapas Sukamiskin. Kisah-kisah menarik para koruptor juga membuat Sabir Laluhu dalam akun #UserStory-nya mencoba menjawab pertanyaan: Mengapa Setya Novanto dan terdakwa kasus korupsi lainnya menyebut penjara sebagai 'kos-kosan' dan 'pesantren'?
ADVERTISEMENT
Selain tulisan Sabir Laluhu tersebut, kali ini Aksara juga menyajikan 6 #UserStory kece lainnya pada Rabu (8/5). Story-story tersebut memuat berbagai tema, mulai dari musik, motivasi, Ramadan, catatan perjalanan, kisah cita-cita dari Timur Indonesia, dan ulasan arsitek dunia, Le Corbusier.
Menulis memang hak semua anak bangsa. Kalian juga bisa ikutan menulis di kumparan. Tuangkan semua ide, gagasan, dan pikiranmu melalui tulisan lewat fitur #UserStory. Mungkin saja tulisan kamu bisa masuk ke dalam deretan konten unggulan, disebarluaskan di media sosial, dan siapa tahu tulisanmu terpilih dalam Aksara edisi berikutnya. Seperti ketujuh story berikut.
1. Setya Novanto, Bintang Senayan kini Penghuni 'Pesantren'
Hiruk pikuk perjalanan perkara korupsi Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dengan pelaku mantan Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) selama hampir satu tahun belakangan kini berakhir. Sang bintang gemerlap dari Senayan resmi menjadi penghuni baru 'pesantren' Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Bertepatan dengan 'Jumat Keramat', Jumat, 4 Mei 2018 siang. Setnov dieksekusi oleh jaksa eksekutor pada Komis Pemberantasan Korupsi (KPK) guna menjalani masa pidana penjara 15 tahun di Lapas Sukamiskin. Eksekusi dilakukan karena putusan sudah berkekuatan hukum tetap (inkracht) dan Setnov berstatus terpidana.
2. Ketika Childish Gambino 'Menampar' Kanye West dengan 'This is America'
"Ketika kamu mendengar bahwa perbudakan sudah berjalan selama 400 tahun... oh, 400 tahun? Rasanya, itu seperti pilihan."
Kalau kalimat ini datangnya dari Donald Trump, tentu saja saya maklum. Karena bagi saya, Trump hanyalah seorang otak kosong yang tak sengaja menjadi Presiden Amerika saja. Namun, kata-kata ini datangnya dari Kanye West.
Iya, Kanye West yang itu.
Kanye yang sempat koar-koar soal betapa menyedihkannya hidup african-american di lagunya berjudul "Heard em Say" pada 2005. Kanye yang sempat bilang bahwa negara ini sama sekali tak peduli dengan ras kulit hitam di saat George Bush masih jadi presiden. Dan kepintaran-kepintaran yang sekarang hanya tinggal sejarah.
ADVERTISEMENT
3. Meretas Optimisme, di Tengah Hancurnya Harapan
Ada ironi yang sangat menyakitkan tak lagi sekedar menyedihkan, ketika bicara SDA di Sulawesi Tenggara. Tahukah kita, di dunia, hanya ada 2 (dua) tempat penghasil aspal alam, di Buton dan Trinidad, Kepulauan Karibia. Selain aspal, ada berbagai fakta lain yang bisa membuat mata kita terbelalak.
Siapa nyana, kandungan aspal di Buton mencapai hingga ada 3,8 miliar ton. Itu artinya, ada potensi keuntungan Rp 2.301 triliun. Bila cadangan bahan baku itu diekstraksi bisa mencapai 767 juta ton maka pasokan kebutuhan dalam negeri Indonesia bisa diamankan hingga kelak di ujung dunia bisa, setidaknya untuk selama 360 tahun.
4. Menyambut Ramadan
Melakukan ibadah dalam Islam, kemungkinan ada beberapa dorongan atau motivasinya. Ada yang karena mengikut kepada kebiasaan, baik kebiasaan orang tua atau juga karena itulah kebiasaan masyarakat di mana dia hidup.
ADVERTISEMENT
Boleh juga karena memang sebuah kesadaran jika hal itu merupakan sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan. Atau juga karena didorong oleh kesadaran bahwa amalan agama itu adalah sebuah kebutuhan dalam hidupnya.
5. Muhibbah Dai Serumpun, Hari Pertama Mengunjungi Malaysia
Delegasi Muhibbah Dai Serumpun MUI tiba di Kuala Lumpur Malaysia pagi tanggal 7 Mei 2018. Setiba di Bandara KLA, delegasi langsung disambut oleh counselor kedutaan Indonesia di Malaysia. Seluruh proses administrasi pun berjalan lancar karena menggunakan jalur diplomat.
Dari bandara, rombongan langsung menuju Kedutaan Besar RI di Malaysia. Rombongan mendapat sambutan hangat dari kedubes. Pertemuan setengah resmi pun digelar di ruang rapat KBRI, yaitu ucapan selamat datang dan dialog bertukar pikiran. Hadir dari Kedubes, Agus Badrul Jama dan Kreshna.
ADVERTISEMENT
6. Mimpi dan Semangat di SDN Torosubang Halmahera Selatan
Setelah mengantar kepergian Pak Aji, siangnya saya mengajak adik piara saya, siswa kelas V, untuk melihat seperti apa bentuk dan rupa sekolah tempat saya mengajar nanti. Hanya berselang satu rumah dari rumah saya, ada gang kecil menuju ke sekolah. Oh, ternyata dekat sekali dari rumah. Hanya sekitar 50 meter.
Jangan bayangkan bahwa SD di daerah terpencil selalu kondisinya seperti SD yang digambarkan di film Laskar Pelangi. Sebagian besar SD yang saya temui di Kabupaten Halsel, sebagian besar kondisi bangunannya masih baru dan sangat layak pakai. Program pemerintah dalam beberapa tahun belakangan memang merehabilitasi dan memperbanyak jumlah SD di daerah Indonesia timur. Tapi, sayangnya yang dibangun hanya fisiknya saja. Tanpa ada jiwa-jiwa pendidik di dalamnya.
ADVERTISEMENT
7. Menjadi Legenda Arsitektur Dunia ala Le Corbusier
Salah satu hal yang terpenting dalam sebuah karya adalah proses belajar. Banyak karya besar dunia yang didapat dari proses kegagalan berkali-kali. Thomas Alva Edison menyempurnakan lampu pijarnya setelah ratusan bahkan ribuan kali gagal.
Dalam dunia arsitektur, Le Corbusier menunjukkan proses belajar untuk menjadi seorang arsitek yang bukan hanya berhasil menciptakan karya yang dapat dibangun, tetapi juga dikenang, dipelajari dan terus menjadi sumber inspirasi.
Yuk baca edisi Aksara lainnya di sini.