Tablet 'Murah' Terbaik saat Ini hingga Haruki Murakami

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
Konten dari Pengguna
8 September 2018 0:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aktivis KontraS Sumut memakai topeng bergambar aktivis HAM Munir ketika menggelar aksi refleksi 14 tahun kematian Munir. (Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis KontraS Sumut memakai topeng bergambar aktivis HAM Munir ketika menggelar aksi refleksi 14 tahun kematian Munir. (Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
ADVERTISEMENT
Ada tiga story yang masuk Aksara edisi Sabtu (8/9). Story dari Putu Reza Menjelaskan tentang New iPad 2018, kontraS mengingat 14 tahun Munir, dan Award News terkait haruki Murakami yang memiliki kesempatan untuk mendapatkan nobel sastra.
ADVERTISEMENT
Seperti apa penjelasan mereka bertiga? Berikut rangkuman story-nya.
1. New iPad 2018: Tablet 'Murah' Terbaik saat Ini
Melihat ke belakang, iPad identik sebagai perangkat tablet dengan harga tinggi sehingga tidak terjangkau oleh banyak kalangan. Namun, pada akhir Maret 2018 yang lalu Apple resmi meluncurkan New iPad 2018 yang merupakan tablet murahnya.
Harganya yang ada dimulai Rp 6,1 juta, saat artikel ini ditulis, mungkin tidak bisa dikategorikan murah juga, tapi dengan performa dan jaminan mutu Apple, ini adalah tablet terbaik di kelasnya.
2. 14 Tahun Munir
Pada tahun ke-14 terbunuhnya Munir, kembali kami menegaskan bahwa negara belum mampu membongkar konspirasi dalam kejahatan ini. Hukum yang tumpul telah membebaskan Pollycarpus dan membiarkannya menutup rapat pihak-pihak yang terlibat dalam kejahatan ini.
ADVERTISEMENT
Pembebasan Pollycarpus seharusnya menjadi cambuk bagi Presiden dan penegak hukum, bahwa untuk mempertahankan kewibawaan hukum dan integritas bangsa maka penyelesaian kasus Munir tetap harus dan terus dilakukan.
3. Haruki Murakami Calon Kuat Pemenang ‘Alternatif Nobel Sastra’
Haruki Murakami dan Neil Gaiman, dua pengarang yang karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia termasuk dalam 4 nama unggulan calon penerima The New Academy Prize in Literature. Penghargaan ini adalah penghargaan alternatif setelah Akademi Swedia diguncang skandal sex yang membuat penghargaan Nobel Sastra tahun ini ditunda pada 2019 untuk diberikan pada 2 orang pemenang sekaligus.
Di masa ketika nilai-nilai manusia semakin dipertanyakan, sastra menjadi perlawanan dan kode keheningan. Sekarang menjadi lebih penting daripada sebelumnya, bahwa hadiah sastra terbesar di dunia harus diberikan, namun Akademi Swedia telah runtuh oleh skandal sex.
ADVERTISEMENT