Tentang Ablasi hingga Rp200 Juta Menanti Jika Laporkan Korupsi

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
Konten dari Pengguna
16 Oktober 2018 2:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bedah. (Foto: Pixabay - marionbrun)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bedah. (Foto: Pixabay - marionbrun)
ADVERTISEMENT
Ada enam user story yang dipilih untuk masuk Aksara edisi ini. Hadir dengan beragam tema mulai dari pembahasan tentang ablasi, Palestina jadi pemimpin negara berkembang, hak penumpang maskapai penerbangan, hingga Rp200 juta menanti untuk pelapor korupsi.
ADVERTISEMENT
Simak selengkapnya:
1. Ablasi dari Kacamataku (Anggita Aprilyani)
Dinyatakan bebas dari kanker usai lima tahun pasca-operasi, secara rutin setiap tahunnya harus melakukan hal yang sama: tes darah, whole body scan (WBS), dan ablasi. Apa sih ablasi itu?
Mungkin yang saya pahami, kita diharuskan minum nuklir dedngan dosis yang cukup besar, kalau enggak salah waktu itu 100 mCi. Tujuannya untuk mengurangi atau membersihkan sisa sebaran kanker yang ada.
2. Palestina Memimpin 134 Negara Berkembang di PBB (Nara Rakhmatia)
Negara-negara berkembang telah sepakat memilih Palestina menjadi ketua Group of 77 and China (G77) untuk Markas PBB di New York, mulai 1 Januari hingga 31 Desember 2019. Keputusan tersebut telah disepakati oleh G77 pada Juli 2018 dan dikukuhkan oleh para Menter Luar Negeri negara-negara G77 pada September lalu.
ADVERTISEMENT
G77 adalah kelompok negosiasi negara-negara berkembang di PBB untuk isu-isu ekonomi dan pembangunan, seperti pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, perumahan, migrasi, perdagangan, dan perubahan iklim.
3. Apa Saja Hak Penumpang Maskapai Penerbangan? (Nova Maulani)
Masalah-masalah yang sering dialami seperti ditolak boarding tepat di depan gate pesawat, koper menghilang, atau mungkin insiden pesawat, hal yang sering dialami oleh kita, penumpang pesawat. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk memahami dengan jelas hak-hak sebagai konsumen maskapai penerbangan di mata hukum.
Lebih jauh, tulisan ini akan menjabatkan masing-masing pengaturan yang ada terkait delay, denied boarding, kecelakaan pesawat, dan kargo hilang atau terlambat tiba.
4. Yang Jauh tapi Dekat, Hubungan Indonesia-Sri Langka (Dicky Pamungkas)
ADVERTISEMENT
Seberapa kenal kita dengan Sri Langka?
Sri Langka merupakan salah satu negara inisiator Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok yang terkait dengan sejarah kemerdekaan kita. Sejarah juga mencatat bahwa kedua negara juga terikat musibah besar, ketika tsunami menghantam kedua negara pada tahun 2004.
Selain itu, salah satu dari tiga etnis terbesar di Sri Langka yakni Sri Langka-Melayu, diperkirakan nenek moyangnya berasal dari daerah Malaysia dan terutama Indonesia.
5. Memahami Evolusi Pengelolaan Laut Nusantara dan Kepemimpinan Indonesia (I Made Andi Arsana)
Kita kadang melupakan atau malah belum tahu fakta bahwa ketika Indonesia merdeka, lautnya tidaklah seluas sekarang. Ketika itu, Indonesia mengikuti aturan hukum Belanda yang menetapkan bawah Indonesia hanya berhak atas laut teritorial selebar 3 mil laut dari garis pantai masing-masing pulau.
ADVERTISEMENT
Bisa dibayangkan, dengan aturan ini maka ada begitu banyak ruang laut di antara pulau-pulau Indonesia yang merupakan laut bebas. Di laut bebas ini, kapal-kapal asing bebas berlayar dan mengeksploitasi kekayaan alam dalam bentuk apapun. Sementara kita, untuk bisa menyeberang dari satu pulau Indonesia ke pulau lain saja harus melewati laut bebas yang bukan milik kita.
6. Laporkan Korupsi, Rp200 Juta Menanti
Saya cukup yakin, orang yang mampu melapor ke KPK ada koleganya yang korupsi itu, sedang marah sekali. Lalu ketika dia melapor oleh karena iming-iming uang Rp 200 juta, berarti kemarahannya ada pada tingkatan berbeda. Sudah marah, benci, syukur-syukur kebenciannya itu bisa memberi keuntungan.
Semoga saja ketika benar dia mendapat uang itu, seluruhnya dia sumbangkan kepada korban bencana alam. Itu tentu mengubah kesan “bersenang-senang di atas kejatuhan orang lain” menjadi “melawan korupsi dengan kesungguhan hati.”
ADVERTISEMENT