Teruntuk Baiq Nuril, Perempuan Indonesia, hingga Palestina

Aksara kumparan
Kami menyeleksi user story terbaik setiap hari. Ayo buat story terbaikmu di kumparan!
Konten dari Pengguna
20 November 2018 6:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aksara kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Baiq Nuril (Foto: Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Baiq Nuril (Foto: Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baiq Nuril semestinya berada di posisi korban, namun ia malah divonis 6 bulan penjara karena dianggap melanggar UU ITE. Ia digugat Muslim--Kepala Sekolah yang diduga melecehkannya--karena rekaman percakapan mereka via telepon selular menyebar. Kasus ini menjadi perhatian banyak pihak, termasuk Maria Ardianingtyas. Upaya pemerhati hukum itu mencari keadilan untuk Baiq Nuril bisa kamu simak di kumparan.
ADVERTISEMENT
Ada delapan user story dengan beragam pokok persoalan di edisi ini. Berikut nukilannya.
1. Baiq Nuril dan Masa Depan Perlindungan Hukum Perempuan di Indonesia (Maria Ardianingtyas)
Sabtu, 17 November 2018, pada pukul 6.30 WIB, dan hari masih gelap di Kota Milan, Italia. Disertai udara dingin musim gugur, saya bergegas mengayuh sepeda untuk menemui bang Hotman Paris Hutapea di seputaran Piazza Duomo Milan. Tujuan saya menemui beliau untuk menitipkan surat yang ditujukan kepada Kejaksaan Republik Indonesia berisi permohonan penundaan eksekusi putusan kasasi Mahkamah Agung terhadap Baiq Nuril.
Bang Hotman begitu bersemangat dan menaruh perhatian terhadap kasus ibu Nuril ini, sampai saya tidak menyangka akhirnya beliau mengajak saya membuat vlog yang kemudian viral di media massa daring dan sempat disiarkan oleh televisi swasta di Indonesia.
ADVERTISEMENT
2. 19,4 Persen PNS Tolak Pancasila, Perekrutannya Bermasalah? (Bambang Soesatyo)
Hasil survei oleh Kemendagri menemukan bahwa sebanyak 19,4 persen PNS di Indonesia tidak setuju dengan ideologi Pancasila. Maka, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Mayjen (Purn) Soedarmo, mengingatkan bahwa penolakan terhadap ideologi Pancasila ini telah menyebabkan penurunan ketahanan nasional.
Temuan ini menggambarkan bahwa masih ada kelemahan dalam proses rekrutmen PNS di masa lalu. DPR berharap kelemahan dalam sistem rekrutmen PNS segera diperbaiki.
3. Mi Instan, Kemalasan, dan Persekutuan Semesta (Alvein Damar)
Terkadang, menyerah pada yang instan adalah sebuah pilihan yang harus diambil. Menyerah pada kemalasan membawa konsekuensi. Yang penting adalah pilihan tersebut diambil dengan kesadaran. Sadar setelah menikmatinya ada konsekuensi dan kompensasi. Konsekuensi untuk detoks. Kompensasi untuk lebih disiplin, terutama orang tua dan jug9a untuk anak-anak.
ADVERTISEMENT
4. Untuk Palestina: Solidaritas Kemanusiaan Melampaui Keyakinan (Tasaro GK)
Sewaktu membicarakan Palestina, tidak bisa dimungkiri betapa identiknya topik itu dengan realitas bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia. Maka, amat susah dinafikan bahwa mengalirnya empati dan bantuan materi yang tidak ada habisnya dari rakyat Indonesia ke rakyat Palestina sangat identik dengan konsep ukhuwah atau persaudaraan sesama muslim.
5. Menelusuri Izumo, Negeri Para Dewa di Jepang Barat (Leny Marliani)
Menurut salah seorang teman Jepang saya, dalam mitologi atau hikayat Jepang, Izumo dikenal sebagai negeri para dewa. Diceritakan bahwa Amaterasu, Dewi tertinggi Agama Shinto, turun dari langit dan menyerahkan Kuil Izumo-Taisha kepada Dewa Okunininushi, serta memerintahkannya untuk memimpin Jepang dari Izumo. Dewa Okuninushi yang menciptakan Jepang ini menjadi dewa yang dipuja di Kuil Izumo Taisha.
ADVERTISEMENT
6. Strategi SBY di 'Short-Term Campaign' untuk Prabowo-Sandi (Syahirul Alim)
Isu-isu soal tak solidnya partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi tampaknya mulai ditepis oleh politisi ulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Demokrat, yang belakangan dinilai kebanyakan orang sebagai parpol 'setengah hati' dalam memberikan dukungan pada Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 mendatang, ternyata tak menunjukkan hal itu.
SBY secara terang-terangan bahkan telah mempersiapkan strategi jitu yang baru akan di-launching pada Maret 2019. Pada jarak yang hanya satu bulan menjelang pemungutan suara, SBY tampaknya menerapkan strategi 'short-term campaign' yang tentu saja penuh intrik, kecakapan, dan keberanian.
7. Semua Murid Semua Guru: Tanya yang Mengubah Hari-hari Anak (Najelaa Shihab)
Pengasuhan dan pendidikan adalah rangkaian interaksi harian, banyak cara mudah yang tak perlu ditunda untuk bisa dipraktikkan. Mari belajar dari anak dan belajar bersamanya bahwa mengubah pertanyaan kita akan menghasilkan jawaban yang lebih bermakna.
ADVERTISEMENT
Hal sederhana sering kali jadi kunci mengubah dunia. Selamat Hari Anak!
8. Cegah Utang sebelum Butuh (Annissa Sagita)
Beberapa hal memang seharusnya tidak dicapai dengan berutang, misalnya biaya resepsi menikah. Jika sampai harus berutang untuk suatu barang/keinginan, berarti memang belum mampu untuk memilikinya. Pilih hidup sesuai kemampuan atau malu dikejar debt collector?
_____
Kamu bisa menyimak Aksara lainnya di sini.