COVID-19 dan Selembar Perjalanan dengan Kereta Api

Al Bakhri Fajar Nur Fadilah
Mahasiswa Program Studi Bisnis Digital di Universitas AMIKOM Purwokerto. IT enthusiast. Hobinya badminton, mendengarkan lagu, dan scroll konten di media sosial. Suka mengisi waktu luang dengan ngedit, foto, dan desain.
Konten dari Pengguna
19 Juli 2021 10:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Al Bakhri Fajar Nur Fadilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source: Foto Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Source: Foto Pribadi
ADVERTISEMENT
Ya, Covid-19. Virus yang sedang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia menjadi hal yang perlu diwaspadakan oleh kita semua. Segala bentuk persiapan untuk mencegah terpaparnya virus ini terus diberlakukan.
ADVERTISEMENT
So, kenapa aku pergi?. It’s a time for meet him.
Dibalik sebuah perpisahan, akan ada yang namanya pertemuan. Sebuah rencana yang sudah terjadwal, namun berubah akibat diriku yang sakit. Sempat terlintas di pikiran “Apakah aku harus tetap lanjut atau mencari waktu lain?”. Melihat kondisi yang tidak memungkinkan akhirnya batal dan memikirkan untuk mencari waktu yang senggang untuk berangkat.
Kereta api, moda transportasi unggulan masyarakat Indonesia adalah pilihanku. Mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang masinis, sepertinya tidak mungkin. Jadi, aku cukup menikmati dan menaiki ular besi tersebut. Sebuah waktu yang tepat untuk pergi, akhirnya aku temukan dan tanpa pikir panjang aku langsung mencari tiket. Selama masa new normal saat itu, kereta api tetap beroperasi, namun tidak sebanyak saat sebelum pandemi. Ada harga yang murah, tetapi waktu tempuh lama dan harga yang sedikit pricey, tetapi waktu tempuh lebih singkat. Sooo, memutuskan pilih yang waktu tempuh lebih singkat.
ADVERTISEMENT
“Ribet ga sih naik kereta di masa new normal?” Sebuah pertanyaan saat itu.
Super mudah dan anti-ribet. Untuk tiket bisa dipesan melalui channel atau aplikasi penjualan tiket. Satu hal yang harus diketahui (ini rada tricky) yaitu surat negatif hasil tes COVID-19. Aku saat itu melakukan tes dengan Genose (bisa juga pakai tes Antigen atau Swab-Pcr), ya Genose adalah alternatif yang murah. Tricky-nya di mana?, karena hasil tes Genose tersebut hanya berlaku 1x24 jam dari waktu pengambilan sampel. Jadi, kalian harus memikirkan jadwal kereta jam berapa dan tes Genosenya kapan. Oiya, Tes Antigen kalau tidak salah saat itu berlaku 3x24 jam setelah pengambilan sampel. Btw, hasil tes ku Negatif yang artinya boleh melakukan perjalanan.
ADVERTISEMENT
Tiket sudah, surat negatif hasil tes juga udah. Lengkap, tinggal berangkatttt….
Perjalanan pagi biar bisa menikmati pesona Indonesia di luar sana dari dalam kereta. Betapa kagetnya aku saat itu, ternyata keadaan kereta penuh, hampir seluruh kursi terisi (max. 70% dari total tempat duduk) dan banyak anak-anak. Bersyukurnya aku, bisa mendapatkan kursi yang sebelahnya kosong hingga stasiun tujuan akhir. Selama perjalanan kita diwajibkan memakai masker dan ternyata setiap penumpang mendapatkan free healthy-kit yang berisi masker dan tisu basah. Wow, this is very useful.
Hmmm, mengenai perjalanan ini yaitu selama situasi yang membuat kita was-was, protokol kesehatan tetap diutamakan. Buka masker kalau lagi diperlukan saja, seperti makan dan minum. Jaga jarak dengan dia (COVID-19) itu sangat penting dan bepergianlah jika ada hal yang mendesak atau dibutuhkan. Satu lagi, aku salut banget and good job terhadap pelayanannya. Walau dalam keadaan yang tidak normal, customer is first.
ADVERTISEMENT