Asa Emak-emak Mencari Rezeki Jual Sapu Lidi

Aldi Nur Fadillah
Writer and content creator
Konten dari Pengguna
25 Februari 2023 14:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aldi Nur Fadillah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Asa emak-emak di Pangandaran mencari rupiah dari jual sapu lidi/Aldi Nur Fadillah
zoom-in-whitePerbesar
Asa emak-emak di Pangandaran mencari rupiah dari jual sapu lidi/Aldi Nur Fadillah
ADVERTISEMENT
Emak-emak yang Merajut Berkah dari Sapu Lidi, Berharap Bangkit dari Kerterpurukan Ekonomi
ADVERTISEMENT
Pagi itu cuaca di Perkampungan Pangandaran sangat begitu cerah, cahaya mentari mulai memasuki sela-sela bumi. Berbagai aktivitas warga mulai hilir mudik berhamburan, dari mulai sekolah hingga kegiatan ekonomi dan bisnis.
Dipinggir Jalan Raya Cijulang-Pangandaran, tepatnya Dusun Kemplung, Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran menjadi perhatian setiap pengguna jalan. Pasalnya sekelompok emak-emak yang sedang berkumpul sedang meraut daun kelapa tua.
Mencoba menghampiri dan menyaksikan sekelompok emak-emak tersebut, kerjaan yang dilakukan mereka meraut daun kelapa yang dijadikannya sapu lidi.
Memasuki bulan kedua tahun 2023, pandemi COVID-19 sudah mulai dianggap endemi oleh sebagian orang, bahkan dinyatakan tidak ada.
Tentunya aktivitas perekonmian warga negara saat ini mulai bangkit kembali dan pemerintah menekankan terus semangat pulih dari keterpurukan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Aktivitas sekelompok emak-emak di Dusun Kemplung dan beragam aktivitas warga lainnya tentu menjadi bukti bahwa perputaran ekonomi di masyarakat mulai normal kembali.
Satu per satu sapu lidi dirawut dengan lihai oleh emak-emak yang dilakukan oleh 3 orang. Satu orang merawut, yang lainnya mengikat dan menyusun rapih sapu lidi yang siap untuk dijual.
Halaman rumah menjadi lokasi produksi sapu lidi, meskipun ukurannya hanya 2 meter persegi, namun akftivitas itu tidak mengurangi semangat untuk mencari berkah dari setiap seikat sapu lidi.
Sewaktu menanyakan harga, satu ikat sapu lidi yang dijual Ibu Siti Saodah hanya Rp 1.300 per iketnya. Pembeli yang datang menghampiri para perajin sapu itu ternyata para pedagang yang dijual kembali di pasar.
ADVERTISEMENT
Selain itu para pembeli per orangan yang datang menghampiri para perajin sapu lidi berasal dari lingkungan sekitar.
Penulis mencoba menanyakan kepada salah satu emak-emak yang duduk sambil menyusun sapu lidi. Tak disangka ternyata mereka emak-emak yang cukup hebat dalam melewati hal sulit pasca pandemi.
Para emak-emak tersebut merupakan ibu rumah tangga di Dusun Kemplung yang mencoba memperbaiki kondisi keuangan keluarga dengan meraut sapu lidi untuk dijadikan sapu.
Sebut saja Emak super itu bernama Ibu Masitoh yang usianya menginjak kepala lima. Meskipun sudah memiliki dua anak yang bekerja, baginya mencari uang tambahan bukan berarti kekurangan, tetapi memperbaiki kondisi ekonomi pasca pandemi.
Ibu Masitoh mengatakan sebagai perajin sapu sangat bersyukur karena sapu lidi salah satu hasil kerajinan yang tak lekang oleh waktu, setiap orang pasti membutuhkannya.
ADVERTISEMENT
"Berbeda dengan saat pandemi 3 tahun yang lalu, sapu memang masih ada yang beli, tapi harganya sangat murah," Ibu Masitoh saat ditemui belum lama ini.
Dia mengatakan pendapatan menjual sapu selama dua tahun terakhir sangat begitu menurun, terlebih permintaan dari pelanggan yang sedikit.
Namun, usahanya bersama emak-emak lainnya untuk tetap bertahan dari menjual sapu, tak pernah menyerah.
"Alhamdulillah mulai tahun 2022, penjualan sapu kembali meningkat dan permintaan pembeli bertambah," ucap Ibu Masitoh.
Sedikit berbincang hangat dengan emak-emak penjual sapu lidi tersebut. Penghasilan yang mereka dapatkan setiap harinya sangat variatif, karena per orang bisa menghasilkan 100-300 sapu lidi per hari dengan perhitungan 8 jam kerja.
Dalam satu ikat masing-masih hanya mendapatkan upah Rp 500 perak, jadi jika per orang berhasil membuat 300 sapu lidi dan terjual semuanya bisa mendapatkan rata-rata pendapatan Rp 75.000 per orang.
ADVERTISEMENT
Perajin sapu lidi yang telah berdiri sejak tahun 2018 itu sudah dikenal lama oleh warga Desa Karangbenda. Sehingga untuk pembeli sudah tidak lagi susah.
Ibu Masitoh perajin sapu lidi di Pangandaran/Aldi Nur Fadillah
Perjuangan emak-emak dalam memulihkan ekonomi keluarga tidaklah mudah. Ada yang mereka korbankan, yaitu pekerjaan rumah dan mengurus keluarga.
Mereka mengaku untuk menambah penghasilan tambahan dari pembuatan sapu lidi, membuat kerajinan piring anyam lidi. Harga yang dijual pun sangat variatif dari mulai Rp 5.000 hingga Rp 10.000 tergantung jumlah pesanan.
Anak muda jangan mau kalah sama emak-emak yang sudah mulai lanjut usia, mereka pantang menyerah dan fokus dalam satu bidang yang dikerjakan serta selalu konsisten.
Emak-emak memang seringkali dikaitkan dengan orang yang super, karena bisa mengerjakan berbagai pekerjaan dalam satu waktu. Seperti halnya JNE salah satu jasa pengiriman terbesar di Indonesia yang bisa mengirim berbagai barang ke seluruh penjuru Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam ulang tahun yang ke 32 tahun, JNE sudah dipercaya seluruh warga Indonesia setiap pengiriman beragam barang. Kedatangan para kurir JNE kerapkali menjadi hal yang paling ditunggu oleh para pembeli maupun costumer.
Istilah kata "paket" yang kini populer hingga dijadikan lagu viral di media sosial. Inisiasi ini dimulai oleh JNE yang menandakan bahwa paket barang sudah sampai di depan rumah.
Meskipun di usianya yang kepala tiga ini, dan banyakmya jenis jasa pengiriman. Pasca pandemi JNE harus semakin menjadi mitra para pengirim jasa keluar daerah regional maupun secara nasional.
Tidak hanya para emak-emak, pemuda, kalangan tua yang terus berjuang untuk bangkit dari pandemi. Melangkah bersama dan bangkit bersama terus dipupuk dalam diri agar semangat hidup lebih baik sama dengan menuju kehidupan yang bangkit.
ADVERTISEMENT
Selamat Hari Ulang Tahun JNE yang ke-32 semakin mengudara dan dalam memudahkan pengiriman barang ke seluruh penjuru tanah air tercinta.
# JNE32tahun, #JNEBangkitBersama dan #jnecontentcompetition2023 #ConnectingHappiness.