Peran Budaya dalam Dinamika Konflik: Memahami Latar Belakang yang Memengaruhi

Aldyananda
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Mulawarman
Konten dari Pengguna
2 April 2024 13:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Aldyananda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gambar Mesir, Timur Tengah, Piramida. Sumber: Pixabay/ _cbudd
zoom-in-whitePerbesar
Gambar Mesir, Timur Tengah, Piramida. Sumber: Pixabay/ _cbudd
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Budaya dalam analisis konflik Simon Fisher mengidentifikasi budaya sebagai salah satu dari lima isu kritis yang memainkan peran penting dalam dinamika konflik. Budaya tidak hanya menjadi bagian dari identitas suatu komunitas, tetapi juga sering kali menjadi faktor yang kuat dalam mempengaruhi perilaku dan persepsi individu maupun kelompok.
ADVERTISEMENT
Budaya sering dipandang sebagai warisan berharga yang harus dipertahankan dari pengaruh luar. Ketika budaya suatu komunitas terancam, baik oleh globalisasi atau oleh campur tangan eksternal lainnya, konflik dapat timbul sebagai upaya untuk mempertahankan atau memperjuangkan identitas budaya yang unik.
Contoh konkret dari peran budaya dalam konflik dapat dilihat dalam sejarah berbagai negara di dunia, di mana konflik sering kali dipicu oleh perbedaan budaya, agama, atau bahasa. Misalnya, konflik di Timur Tengah sering kali dipicu oleh perbedaan agama dan budaya antara kelompok-kelompok yang bersengketa.
Namun, penting untuk diingat bahwa budaya juga dapat menjadi sumber kekuatan dalam penyelesaian konflik. Ketika budaya digunakan sebagai alat untuk mempromosikan pemahaman, toleransi, dan dialog antarkelompok, konflik dapat diubah menjadi kesempatan untuk membangun perdamaian dan kerjasama yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks penyelesaian konflik, penting untuk memahami peran budaya dan bagaimaimana budaya dapat menjadi faktor yang mempengaruhi dinamika konflik. Pemahaman yang mendalam tentang budaya dapat membantu dalam merumuskan pendekatan yang sensitif dan efektif dalam penyelesaian konflik yang melibatkan perbedaan budaya dan identitas.
Dengan memperkuat kesadaran budaya dan mengadopsi pendekatan yang inklusif dalam penyelesaian konflik, kita dapat melangkah menuju perdamaian yang berkelanjutan dan inklusif yang menghargai dan menghormati keragaman budaya yang ada di seluruh dunia.