5 Rocker yang Tak Menikah Hingga Tua dan Mati

Alexander Vito Edward Kukuh
Assistant Editor at On The Wave (kumparan)
Konten dari Pengguna
31 Mei 2018 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alexander Vito Edward Kukuh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa hari yang lalu saya merasa sangat bosan membuat berita tentang perceraian hingga gimmick-gimmick selebritis tanah air. Demi membunuh rasa bosan (saya masih ingin kerja di Kumparan), saya pun membuka-buka berbagai video live dari rocker-rocker jadul, mulai dari penampilan Ramones dan Dead Boys di CBGB, hingga si rapper gendut, Post Malone (he’s a ‘rockstar’ tho). 
ADVERTISEMENT
Wajah Joey Ramone yang jelek kemudian membuat saya penasaran dengan kisah hidupnya yang sepertinya hura-hura dan seru. Menemukan fakta yang tak biasa, saya putuskan untuk lebih dalam menggali dan mencari 5 rocker yang tak menikah hingga tua dan mati.  1. Joey Ramone
Membentuk Ramones di New York, Amerika Serikat bersama tiga sahabatnya, Dee Dee Ramone, Johnny Ramone, Tommy Ramone, sampai akhir hayatnya di usia 49 tahun Joey belum pernah satu kali pun menikah. 
Joey hanya diketahui sempat satu kali dekat dengan seorang gadis bernama Linda yang kemudian menikah dengan rekannya, Johnny, pada 1984. Meski Linda merupakan sosok gadis yang menginspirasi berbagai karya-karya hebat Ramones, seperti ‘Danny Days’, ‘She’s A Sensation’, dan ‘KKK Took My Baby Away', ia merupakan salah satu faktor yang merusak hubungan pertemanan Joey dan Johnny. 
Kisah cinta segitiga antara mereka bahkan berbuah pahit saat Johnny menolak ajakan Marky Ramone, penggebuk drum pengganti Tommy, untuk menengok Joey yang terbaring di rumah sakit karena penyakit lyphoma yang dideritanya.
ADVERTISEMENT
“Dia bukan temanku,” kata Johnny dilansir dari Rolling Stone. 
Meski tak pernah menikah dan mati seorang diri, Joey yang sejak kecil dikenal aneh karena penyakit OCD tetap menjadi satu ikon skena musik punk yang hebat. Memang Ramones tak pernah mencanangkan diri sebagai band punk, tapi karya merekalah yang mengilhami banyak band punk saat ini, termasuk Green Day, The Offspring, bahkan All Time Low. 
2. Sid Wilson/DJ Starscream
Terkenal sebagai DJ urakan milik Slipknot, Wilson pernah beberapa kali mematahkan tulangnya saat sedang beratraksi di atas panggung. Bermain di band metal, permainan turntable darinya pasti akan kalah dari distorsi gitar dan dentuman drum juga perkusi, tak heran jika Wilson sering banyak tingkah. 
ADVERTISEMENT
Sudah berusia 41 tahun, Wilson hingga saat ini diketahui belum pernah satu kali pun menikah. Berbeda dari para personel lainnya, seperti Corey Taylor, Shawn Crahan (Clown), bahkan mendiang Paul Grey, yang telah beristri dan memiliki keturunan.
Gaya hidup si pemegang nomor #0 itu memang dikenal ugal-ugalan. Ia gemar mengkonsumsi ganja dan pernah ketahuan sedang bermasturbasi saat hendak melakukan sesi wawancara bersama Slipknot di Howard Stern Show. Hal-hal itu mungkin jadi alasan mengapa banyak gadis merasa risih jika berada di dekatnya. 
Belum menikah, rasanya Wilson tak perlu khawatir. Pasalnya, dengan prestasinya sebagai salah satu pencetus DJ dalam band metal Wilson merupakan satu sosok paling disegani di skena musik bawah tanah di seluruh dunia. 
ADVERTISEMENT
3. Rob Halford
Judas Priest merupakan band hard rock/metal yang menjadi representasi ketangguhan banyak geng-geng motor besar yang gahar di Amerika Serikat, bahkan seluruh dunia. 
Cara berdandan Halford yang kerap mengenakan jaket kulit penuh duri, kacamata hitam, dan rambut plontos, serta aksi panggungnya yang sering membawa moge saat konser merupakan gambaran pria macho yang diidam-idamkan oleh banyak pria. 
Namun, hingga usianya kini telah menginjak angka 66 tahun, pria berkebangsaan Inggris itu belum juga memiliki istri dan keturunan. Hal tersebut terjadi karena satu alasan, homoseksual. 
Ya, pada 1998 pria yang dinobatkan sebagai Metal God itu buka-bukaan terkait orientasi seksualnya yang tak biasa dikalangan musik bawah tanah. Meski hal tersebut mengejutkan bagi banyak orang, hingga hari ini Halford tidak pernah malu untuk menggalakkan LGBT. 
ADVERTISEMENT
Artinya, Halford merupakan sebuah gambaran bahwa pria macho yang sering naik moge dan berpenampilan seram belum tentu suka ‘nakal’ dan main perempuan. 4. Sid Vicious
Sejak awal berniat untuk membuat artikel ini Sid Vicious sudah jadi satu nama yang pasti dimasukkan dalam list. Sid merupakan sosok pemain bas eksentrik yang tak mahir dalam bermusik, namun memiliki karisma bintang yang tinggi. 
Coba saja cari video Sex Pistols saat manggung bersama Sid, penonton lebih banyak berada di hadapannya dibandingkan personel-personel lain, termasuk Johnny Rotten sang vokalis. Gaya hidupnya yang berantakan, cara berpakaiannya yang asal-asalan, dengan tetap mempertahankan parasnya yang tampan, membuat Sid digandrungi banyak gadis. 
Adalah Nancy Spungen, sosok wanita yang akhirnya dipilih Sid untuk menjadi kekasihnya. Meski Nancy hanya mantan groupies yang membawa pengaruh narkoba dalam kehidupannya serta menghancurkan karier bermusik Sex Pistols, cinta Sid pada Nancy sepertinya tak pernah hilang. 
Sayangnya, jalinan asmara Sid dan Nancy harus usai sebelum keduanya sempat menikah. Pada 12 Oktober 1978 di bawah pengaruh narkoba Sid tak sengaja menusuk mati Nancy di Hotel Chelsea, tempat mereka tinggal saat itu. 
ADVERTISEMENT
Seolah ingin bertemu Nancy di alam lain, Sid pun meninggal empat bulan setelahnya karena overdosis narkoba di usia 21 tahun. Tragisnya kisah asmara Sid dan Nancy terekam jelas dalam film ‘Sid and Nancy’ (1986) yang diperankan oleh Gary Oldman. Jika penasaran dengan kisah mereka, silakan menonton!
5. Chuck Schuldiner
Metal merupakan musik keras yang sudah ada sejak era 70an. Seiring berjalannya waktu, skena musik ‘setan’ tersebut mulai berkembang dan berbagai sub-genre pun tercipta dengan sendirinya. 
Death metal merupakan salah satu sub-genre yang masih populer hingga kini. Band-band Indonesia, seperti Jasad, Deadsquad, dan Siksakubur, merupakan band keras yang sedikit banyak mengadaptasi sub-genre tersebut. 
Bagi yang tidak tahu, death metal pada mulanya bukanlah sebuah sub-genre. Kemunculannya ditandai dengan kehadiran grup musik asal Florida bernama Death yang berdiri pada 1983 dan didirikan oleh gitaris sekaligus vokalis, Chuck Schuldiner. Jadi, pada dasarnya, death metal merupakan sebutan untuk musisi yang memainkan musik ala Schuldiner dan band Death. 
Lahir pada 1967, Schuldiner meninggal dunia di usia 34 tahun pada 2001 karena kanker otak yang sudah dikeluhkannya selama bertahun-tahun. Meski sudah pernah mengubah cara hidupnya dan semakin taat beragama, hingga akhir hayat Tuhan ternyata tidak juga memberikan pasangan hidup untuknya. 
ADVERTISEMENT
Schuldiner pun mati dan dikremasi tanpa meninggalkan satu pun keturunan. Untung saja, lagu-lagunya hingga saat ini seolah menjadi ‘putra dan putrinya’ dan masih selalu diperdengarkan dan dikenang oleh metalhead di seluruh dunia.