news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

‘Tersyimak!: ‘Pa, Indonesia Itu Negeri Paling Kaya di Dunia, ya?’

Alexander Vito Edward Kukuh
Assistant Editor at On The Wave (kumparan)
Konten dari Pengguna
18 April 2018 0:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alexander Vito Edward Kukuh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Puas menikmati beberapa publik figur melafalkan potongan syair nan indah milik Pramoedya Ananta Toer di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, aku pun beranjak untuk pulang menuju sangkar kotorku yang kadang dihinggapi kotoran tikus di kawasan Mampang.
ADVERTISEMENT
Saat tengah berjalan turun dari lantai 8 menuju lantai paling bawah untuk bertemu dengan X-Ride biru kesayanganku yang tak pernah punya lampu depan, sekilas kudengarkan percakapan seorang gadis kecil dengan ayahnya yang bertubuh tegap, sangar, dan tatoan.
“Pa, Indonesia itu negeri paling kaya di dunia, ya?,” kata sang anak.
“Yes! Betul!,” jawab ayahnya.
Mendengar ucapan gadis kecil itu, bulu kudukku seketika berdiri. Adik sepupuku yang sudah duduk dibangku SD kelas 2 dan terlihat jauh lebih tua dari si gadis tadi saja belum bisa menghafalkan Pancasila dan lagu ‘Indonesia Raya’, lah kok ini bocah cilik bisa bilang dengan yakin kalau Indonesia negara paling kaya di dunia?
Jangankan adik sepupuku, dengan banyaknya intrik di Indonesia saat ini, seperti perang argumen politisi, adu domba antar golongan, korupsi, dan pengemis yang tidur liar di pinggir jalan, juga membuatku merasa hidup di negara paling konyol, bobrok, dan miskin.
ADVERTISEMENT
Bukannya ingin terlihat sok nasionalis atau patriotis seperti mahasiswa-mahasiswa kritis, rasanya aku hanya ingin memberi tahu pada semua rakyat Indonesia untuk menjernihkan diri sekali lagi dan membuang semua premis-premis tentang kebobrokan negeri serta kembali meyakini Indonesia sebagai negara terkaya di dunia.
Jauh sebelum Belanda menjajah tanah Jawa, seluruh tanaman yang tumbuh di atasnya sudah memberikan rempah-rempah yang dicari dan diincar oleh jutaan penduduk bumi. Sebelum Amerika Serikat mengeruk emas di Timika, sudah sejak mula Tuhan memberikan harta itu pada tanah Papua. Sebelum kelapa sawit dan batu bara jadi penghidup masyarakat dunia, suku-suku di Kalimantan sudah dikaruniai kelimpahan.
Masyarakat Indonesia juga seharusnya bisa kembali semurni si gadis tadi yang belum mengerti cara menyebarkan berita hoax dan ujaran kebencian serta makian pada pemerintah. Sadarlah bahwa Indonesia adalah negara yang tak hanya kaya dalam hal material, tapi juga budaya, suku, ras, dan agama. Bhineka adalah keunikan Indonesia, tunggal itu yang ingin dirusak bajingan pengancur negara.
ADVERTISEMENT
Memang negara ini masih jauh dari kata sempurna tapi buatku pribadi yang pernah merasakan tinggal 1 tahun di salah satu negeri berkembang di Timur Tengah, lingkungan Indonesia sih jauh lebih ramah dan nyaman untuk ditinggali. Di sana terlalu panas, kalau sedang ada badai pasir harus cepat-cepat angkatin jemuran, dan pas nonton Woody Woodpecker bahasanya Arab. Giliran musim dingin, kabutnya terlalu tebal dan jarak pandang paling cuma beberapa meter. Kebayangkan pas musim transisi dari panas ke dingin tuh enggak enaknya seperti apa?