COVID-19 Berdampak pada Relasi Kualitas Tidur terhadap Memori

Alexander Ivan Gunawan
Mahasiswa Psikologi UB 2020
Konten dari Pengguna
24 Desember 2020 6:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alexander Ivan Gunawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Tidur di masa pandemi COVID-19 memiliki kualitas yang menurun. From : AP News.
zoom-in-whitePerbesar
Tidur di masa pandemi COVID-19 memiliki kualitas yang menurun. From : AP News.
ADVERTISEMENT
Dalam masa pandemi COVID-19, di Indonesia, khususnya Jakarta, pemerintah menerapkan kegiatan WFH sejak Maret hingga sekarang untuk mencegah naiknya tingkatan penyebaran virus COVID-19. Instansi seperti perusahaan dan sekolah mengusahakan berbagai cara agar tujuan mereka tetap tercapai melalui kegiatan WFH. Kegiatan WFH mengubah pola hidup masyarakat secara drastis dan kita pun diwajibkan untuk beradaptasi dengan keadaan yang “kurang menyenangkan” ini. Sampai dengan tanggal 18 Desember 2020, sudah 75% karyawan swasta melaksanakan WFH.
ADVERTISEMENT
Akibat dari penerapan kegiatan WFH adalah banyak dari masyarakat yang memiliki pola aktivitas baru sehingga kegiatan sehari-hari termasuk jadwal tidur pun berubah (Gupta et al., 2020, p. 370). Banyak individu, terutama pelajar dan pekerja, harus beradaptasi dengan keadaan di rumah serta cara untuk menghadapi pekerjaan melalui bantuan teknologi. Kondisi ini dipengaruhi faktor eksternal seperti kondisi rumah individu, cara mengatur waktu, kebiasaan individual, serta kebutuhan interaksi sosial sebagai makhluk sosial.
Akibat dari ketidakteraturan aktivitas tersebut, banyak masyarakat memiliki jadwal tidur yang kurang dari jumlah yang seharusnya. Apabila kualitas tidur buruk, hal ini dapat membuat kinerja otak terganggu terutama bagian otak yang mengolah memori. Tidur memengaruhi keseluruhan organ dan membantu dalam peristirahatan organ, namun fungsi utamanya adalah mengisi hipokampus tempat memori dikumpulkan, striatum tubuh, dan korteks prefrontal (Holcomb et al., 2016, p. 95).
ADVERTISEMENT
Otak pada umumnya berfungsi untuk mengolah informasi dan memberikan perintah eksekusi kepada tubuh. Bagian otak terdiri atas 3 bagian yaitu neocortex (untuk berinteraksi), limbix (untuk menemukan kepuasan), dan brain stem (untuk melindungi diri). Sementara itu, bagian otak kita yang menyimpan memori adalah hipokampus yang terdapat di bagian limbix. Hipokampus dapat menyimpan memori karena hipokampus merupakan satu-satunya bagian otak yang tetap mengalami plastisitas (berkembang) sampai dengan remaja.
Kualitas tidur kita menurun juga dapat disebabkan oleh pikiran dalam diri kita, mungkin itu perasaan ataupun kebiasaan individualis. Bahkan, masalah tidur merupakan awal penyebab remaja pada umumnya mengalami kecemasan dan stres. Dengan pemikiran yang berlebihan, fungsi otak untuk mengolah informasi menjadi memori pun menurun.
ADVERTISEMENT
Lalu apakah pengaruh dari kualitas tidur yang buruk? Padahal selama ini, banyak dari kita memiliki jam tidur yang kurang tetapi tidak merasakan dampak negatif sedikit pun. Hal tersebut terjadi karena ini merupakan keunikan dari bidang neurosains, di mana manusia tidak dapat melihat atau merasakannya secara langsung. Sehingga dilakukan berbagai studi dan penelitian untuk dapat mengetahuinya. Maka dari itu, kita akan membahas beberapa hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli.
Hubungan antara tidur dan memori terlihat karena adanya oxidative stress dalam tubuh manusia. Hal ini merupakan keadaan ketika jumlah radikal bebas dan kelompok oksigen reaktif hasil metabolisme dalam tubuh kita berada di atas kapasitas tubuh untuk menetralkannya. Oxidative stress akan mencerna nitrogen oksida (NO) dalam otak sehingga mengurangi efektivitas belajar dan memori. Selain itu, aktivitas fisik maksimal juga dapat menimbulkan oxidative stress. Dan cara terbaik untuk mengurangi jumlah oxidative stress ini secara alami adalah melalui tidur yang cukup.
ADVERTISEMENT
Dalam penelitian yang berfokus pada memori kerja, kualitas tidur yang buruk ditambah dengan faktor eksternal yaitu suasana hati dapat secara independen memprediksi kapasitas memori kerja yang berkurang, tetapi tidak presisi. Kemudian, efek kapasitas memori kerja yang berhubungan dengan tidur dan suasana hati dikaitkan dengan faktor usia sehingga ditemukan hubungan antara tiga hal tersebut.
Pada penelitian yang lain, hubungan memori kerja dengan kualitas tidur bagi pekerja di usia paruh baya (50 ke atas) harus sangat diperhatikan. Kualitas tidur pada usia paruh baya merupakan faktor yang sangat mempengaruhi persimpangan antara fungsi eksekutif dan proses memori. Di samping itu, hal ini dapat mengindikasikan peningkatan risiko penurunan kemampuan kognitif di kemudian hari.
Di samping penelitian, penulis melakukan survei dalam skala kecil dan mendapatkan data bahwa 16 dari 20 mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran daring di tengah pandemi ini. Semua partisipan survei memiliki kebiasaan untuk tidur di atas jam 1 malam. Peneliti pun berhipotesis bahwa kualitas tidur memang berpengaruh terhadap kemampuan kognitif memori individual.
ADVERTISEMENT
Penulis mengajak semua anak serta remaja untuk membantu menyadarkan pentingnya kualitas tidur dengan memperhatikan jadwal tidur orang tua kita. Sehingga kita dapat mencegah hal buruk menimpa keluarga yang kita sayangi. Di samping itu, peneliti juga menyarankan untuk anak-anak maupun remaja menjaga pola tidur di tengah masa pandemi ini. Karena tidur juga dapat membantu kita memperbaiki daya tahan tubuh.
Selain itu, penulis juga ingin memberikan saran untuk menjaga kualitas tidur yang baik di tengah pandemi ini. Pertama, membatasi tidur siang. Tidur siang cukup 10-20 menit untuk beristirahat sejenak dan lebih baik apabila setelah 8 jam bangun. Kedua, hindari olahraga berat pada malam hari. Olahraga dapat menimbulkan efek lelah dan efek segar. Ketiga, hindari makanan berat menjelang waktu tidur. Untuk makan malam sebelum tidur, disarankan makanan yang mengandung banyak air seperti buah dan sayur. Keempat, hindari kopi atau merokok sebelum tidur. Karena kopi dan merokok mengandung kafein yang dapat mengganggu tidur kita. Kelima, hindari bekerja, nonton TV, dan menggunakan gawai di kamar tidur. Hal tersebut merupakaan godaan dunia maya yang dapat membuat kita segar kembali. Dan terakhir, buatlah jadwal tidur yang tetap.
ADVERTISEMENT
Walaupun hubungan kualitas tidur dengan memori belum dapat dipastikan 100%, akan lebih baik jika kita bersiap-siap terlebih dahulu dengan menjaga tubuh kita masing-masing. Bagaikan pepatah “sedia payung sebelum hujan”, kita tidak hanya melewati masa pandemi COVID-19 saja, tetapi juga harus bersedia untuk masa setelah pandemi selesai. Dengan tubuh yang kuat, tentunya kita akan dengan mudah menghadapi berbagai tantangan dan rintangan dalam kehidupan kita. Dan tentunya, jangan lupa untuk mengucap syukur atas segala berkat yang kita terima selama kita masih bernafas.
DAFTAR PUSTAKA
Orchard, F., Gregory, A. M., Gradisar, M., & Reynolds, S. (2020). Self-Reported Sleep Patterns and Quality Amongst Adolescents: Cross-sectional and Prospective Associations with Anxiety and Depression. The Journal of Child Psychology and Psychiatry. https://doi.org/10.1111/jcpp.13288
ADVERTISEMENT
Aalasyam, N. & Goothy, S. S. K. (2019). Association of Sleep Quality and Spatial and Verbal Memory in Young Adults. National Journal of Physiology, Pharmacy and Pharmacology. https://doi.org/10.5455/njppp.2019.9.0622905072019
Holcomb, B., Raisin, B. N., Gravitt, K., Herrick, L., & Mitchell N. (2016). The Relationship Between Sleep Quality and Memory. The Corinthian: Vol. 17, Article 7. https://kb.gcsu.edu/thecorinthian/vol17/iss1/7
Gupta, R., Grover, S., Basu, A., Krishnan, V. Tripathi, A., et al. (2020). Changes in Sleep Pattern and Sleep Quality during COVID-19 Lockdown. Indian Journal of Pyschiatry. https://doi.org/10.4103/psychiatry.indianJPsychiatry_523_20
Bryant, N. B. & Gómez, R. L. (2015). The Teen Sleep Los Epidemic: What Can Be Done?. Translational Issues in Psychological Science, Vol. 1, No. (1), 116—125. http://dx.doi.org/10.1037/tps0000020
ADVERTISEMENT
Marelli, S., Castelnuovo, A., Somma, A., Castronovo, V., Mombelli, S., et al. (2020). Impact of COVID‑19 Lockdown on Sleep Quality in University Students and Administration Staff. Journal of Neurology. https://doi.org/10.1007/s00415-020-10056-6