Pendidikan Tradisional Al-Quran dan Hadits di Indonesia

Alfirmansah
Mahasiswa IAIN Pontianak Semester : 4 Prodi : Pendidikan Agama Islam
Konten dari Pengguna
19 Mei 2024 11:57 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alfirmansah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Al-Quran sebagai kita suci dan pedoman umat Islam sumber : https://pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Al-Quran sebagai kita suci dan pedoman umat Islam sumber : https://pixabay.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendidikan Islam Tradisional
Di era yang moderen ini berbagai hal yang mengalami moderenisasi yaitu salah satunya adalah pendidikan, pendidikan yang dulu disebut Pendidikan tradisional maka perlu kita ketahui Pada awalnya pendidikan Islam tampak sangat tradisional yang berbentuk halaqoh-halaqoh.
ADVERTISEMENT
Apalagi bila melihat ke belakang mulai dari zaman Nabi diawali dengan pelaksanaan pendidikan di rumah (informal), kuttab (lembaga pendidikan yang didirikan dekat masjid, tempat untuk belajar membaca dan menulis Al-Quran ), kemudian pendidikan di masjid dengan membentuk halaqoh-halaqoh ( lingkaran kecil, saling berkumpul dan transfer ilmu ), shallon ( sanggar-sanggar seni ; kemudian berkembang menjadi tepat tukar menukar keilmuan, transfer pengetahuan), dari masjid berubah menjadi madrasah (Khoiruddin, 2018: 93).
Pendidikan islam tradsional di Indonesia merupakan pendidikan yang yang dibawa oleh Wali songo sebagai misi menyampaikan agama islam di Indonesia. Dalam menyampaikan agama islam di Indonesia pendidikan merupakan salah satu cara yang paling efektif maka dibentuklah system pendidikan islam melalui pondok pesantren, Langgar, surau, dan di masjit
ADVERTISEMENT
Pendidikan Quran dan Hadits
Proses pembelajaran Al-quran dilakukan bersama sama sumber : https://pixabay.com
Pendidikan Islam yang ada di Indonesia memiliki 3 lembaga utama yaitu: Mempelajari Al-Qur’an, mempelajari Al-Qur’an secara mendasar bagi orang-orang yang belum bisa mengaji dan tidak memahami Al-Qur’an secara harfiah, Belajar di suatu pondok pesantren, merupakan sebuah tempat yang mana belajar di pesantren ini dengan tujuan memperdalam ilmu agama Islam, Mendaftarkan diri di madrasah yaitu merupakan suatu madrasah yang menggunakan kelas-kelas yang memiliki tingkatan, buku teks, yang dapat memberikan panduan pendidikan lebih sempurna mengenai agama.
Asia tenggara merupakan salah satu negara yang mempelajari mengenai Al-Qur’an dan memiliki sekolah Islam tertua dan mendasar, dan bagi sebagian besar siswa yang ada disana, tetap menjadi landasan utama pendidikan bagi mereka sampai saat ini. Terkadang hanya di organisasikan secara singkat, pembelajaran Al-Qur’an yang biasanya dilakukan, bukan dilakukan digedung sekolah yang hanya berdiri sendiri, melainkan di masjid-masjid di desa. Langgar atau musholla dan rumah pribadi para guru-guru agama yang ada di desa tersebut. Belajar Al-Qur’an bukanlah satu bukan merupakan satu-satunya madrasah yang tersedia hanya untuk kalangan pemuda saja. Bagi anak-anak belajar ilmu AL-Qur’an dapat memperkenalkan mereka pada aksara-aksara Arab, yang juga dikenal sebagai jawi, yang sebelumnya pernah digunakan di seluruh muslim yang ada di Asia Tenggara. Meskipun pembacaan Al-Qur’an tidak memberikan pemahaman bagi anak-anak tersebut akan tetapi, dapat memberikan tambahan, dan dapat diterapkan pada berbagai tugas literasi lainnya.
ADVERTISEMENT
Pada zaman sekarang, ada beberapa pesantren yang masih memberikan pengajaran dengan struktur yang masih belum ketat, salam hal ini tradisi santri yang kadang berpindah belum selamanya hilang. Namun, pada awal abad ke 20, telah banyak pesantren yang telah memperkenalkan kelas bertingkat dan ber sertifikasi formal yang di terapkan didalam kurikulum mereka.
Pondok pesantren sebagai suatu organisasi pendidikan islam berbeda dengan yang lain baik dari cara pendidikan ataupun dari aspek pendidikannya. Pesantren merupakan suatu organisasi islam yang ada di indonesia khususnya berada di tanah jawa sejak beberapa periode lalu. Sistem pendidikan yang ada di pondok pesantren ini menggunakan sistem yang tradisional yang mana cara penerapannya dibangun dengan cara yang sederhana juga, namun dengan cara sistem yang sederhana tersebut dapat menimbulkan suatu hasil yang efektif sehingga cara ini dapat digunakan dalam suatu proses pembelajaran. Berikut ini merupakan model dan metode yang ada di pondok pesantren:
ADVERTISEMENT
1. Sorongan Yang mana Kiai mengajar para santrinya secara perseorangan. Pada sistem sorogan ini santri maju secara sendiri-sendiri untuk membaca serta menyampaikan isi kitab tersebut kepada Kiai. Santri ini menerjemahkan kata perkata yang semirip mungkin dengan apa yang disampaikan oleh kiai tersebut agar santri mengetahui fungsi dan makna dari kalimat arab yang ia baca. Dalam sistem ini santri dituntut untuk memahami apa yang ia pelajari dan penerjemahan secara tepat dan agar supaya santri lebih mendalami pembelajaran sebelumnya. Sistem ini dianggap oleh kalangan santri merupakan sistem yang rumit. Mengapa demikian, karena pada sistem ini para santri di tekan kan dalam kesabaran, pemahaman, kerajinan, taat serta disiplin bagi santri itu sendiri.
2. Wetonan Merupakan suatu istilah jawa yang memiliki makna waktu. Yang mana model ini dilakukan hanya pada waktu tertentu saja, misalnya seperti pada waktu shalat fardlu, yang biasanya dilakukan dengan cara Kiai membaca, menerjemah dan menerangkan kitab-kitab salaf yang telah dipelajari
ADVERTISEMENT
3. Bandungan Model ini seperti layaknya sistem pembelajaran seperti ceramah. Yang mana Kiai membaca serta menerjemahkan kitab-kitab Al-Qur’an yang disimak oleh seluruh pesantren yang ada di pesantren tersebut
Alfirmansah, mahasiswa Pendidikan Agama Islam IAIN Pontianak.