Penuhi Kebutuhan Eskpor, Pabrik Baru INKA Produksi Empat Gerbong/Hari

Konten dari Pengguna
31 Maret 2019 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ali Zainal Abidin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber gambar : pxhere.com/id/photo/1010967
Banyuwangi – Pabrikan kereta api dalam negeri (PT INKA) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meningkatkan volume produksi hingga empat gerbong per hari demi memenuhi kebutuhan pasar ekspor. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto dalam acara peluncuran pabrik baru PT INKA.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari antaranews.com, Imam mengungkapkan bahwa pasar ekspor PT Industri Kereta Api (INKA) terus berkembang. Karena itu BUMN untuk perkembangan industri kereta api ini membangun pabrik baru yang lebih canggih di Kabupaten Banyuwangi.
“Pabrik ini dapat memproduksi hingga empat gerbong kereta per hari, dari sebelumnya pabrik INKA di Madiun yang hanya menghasilkan satu gerbong kereta per hari,” ujar Imam.
Menurutnya, pembangunan pabrik kereta api baru di Banyuwangi ditujukan untuk menekan biaya pengiriman sebab Kabupaten Banyuwangi memiliki Pelabuhan Ekspor.
Imam juga menuturkan bahwa pabrik industri kereta api di Banyuwangi ini juga berkolaborasi dengan perusahaan asal Swiss, Stadler Rail Group, yang merupakan salah satu perusahaan kereta api terbesar di dunia dalam mengembangkan teknologi terbaru.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Sesmen BUMN mengungkapkan nilai investasi pabrik tersebut mencapai Rp. 1,6 triliun dan difokuskan untuk pasar ekspoer ke Asia, Afrika, dan Australia.
Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro berharap pembangunan pabrik kereta api di Kabupaten Banyuwangi dutargetkan rampung dan sudah berporduksi pada tahun 2020. Hal ini dikarenakan pada saat ini INKA menerima banyak pesanan kereta untuk ekspor.
“Salah satunya Srilanka yang memesan 250 kereta dengan nilai 100 juta dollar AS, belum lagi untuk memenuhi pesanan dari Bangladesh dan Filippina. Selain itu INKA juga menjajaki peluang pasar baru di Afrika, Australia, dan Taiwan,” katanya.
Pembangunan pabrik kereta api tersebut juga disambut baik oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dalam rangka pengembangan sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi.
ADVERTISEMENT
“TTI atau ‘tourism, trade, investment’ ini kami padukan dalam pariwisata karena di industry ini juga ada museum kereta api terbesar yang bakal jadi tujuan wisata, dan penguatan trade karena ini ekspor, sehingga lewat INKA ini juga kami mengirim pesan tentang keuntungan berinvestasi di Banyuwangi yang memiliki pelabuhan laut dalam dan alami yang bisa disinggahi kapal besar,” ujar Anas.
Lebih lanjut, Anas menyatakan bahwa hadirnya INKA akan memperkuat Banyuwangi sebagai daerah tujuan investasi yang prospektif.