Nilai-nilai Pancasila pada Timnas Indonesia di Piala AFF 2020

Timnas Indonesia saat menghadapi Thailand di leg pertama final Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Rabu (28/12). Foto: Dok. PSSI

Perhelatan sepak bola piala AFF 2020 telah sukses dilaksanakan di Singapura. Thailand sebagai pemenangnya setelah mengalahkan timnas Indonesia dengan agregat 6-2. Dengan rincian Thailand menang 4-0 pada leg 1 dan imbang 2-2 pada leg 2.

Meskipun kalah kita sebagai bangsa Indonesia tetap harus bangga terhadap timnas kita. Dengan kerja keras dan semangat dari seluruh pemain timnas, mereka mampu membawa Indonesia ke babak final. Patut kita acungi jempol terhadap usaha keras mereka tersebut.

Tetapi fokus tulisan ini bukanlah hanya tentang piala AFF 2020. Melainkan bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila pada timnas kita. Saya memperhatikan dan mengamati tentang hal tersebut. Menjadi suatu hal yang menarik bagi saya untuk menyampaikan rasa bangga ini. Bangga memiliki Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah kehidupan bangsa.

Pancasila merupakan salah satu dari 4 pilar bangsa yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Sebagai dasar negara, seharusnya dalam setiap dimensi kehidupan selalu kita aplikasikan nilai-nilai Pancasila tersebut. Selain sebagai dasar negara, Pancasila juga sebagai pedoman hidup bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.

Laga Singapura vs Indonesia di Piala AFF 2020 pada Rabu (22/12/2021). Foto: Dok pribadi Meriska Bunga

Pada timnas kita penerapan nilai-nilai Pancasila telah terlaksana dengan baik. Jelas terlihat oleh kita semua.

Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila di antaranya yaitu, sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai akar dari empat sila lainnya. Dapat kita lihat mereka tidak lupa berdoa sebelum bertanding. Mereka berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing. Artinya di sini bahwa bangsa Indonesia meyakini adanya Tuhan yang satu. Dengan kata lain Indonesia memiliki landasan agama.

Dalam sila kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Para pemain kita tidak tampak mementingkan dirinya sendiri. Mereka saling menghargai, toleran dan nilai-nilai moral yang tinggi untuk kepentingan bersama yakni bermain dengan baik demi harumnya nama Indonesia.

Lalu pada sila ketiga Persatuan Indonesia. Pada timnas kita dan seluruh pihak terlibat dalam timnas. Mereka terdiri dari berbagai suku, ras, agama, bahasa, budaya yang beraneka. Dengan keberagaman itu dan tekad yang kuat demi bangsa Indonesia kita bersatu membangun kekuatan. Maka tumbuhlah semangat untuk menyelesaikan pertandingan tersebut dengan sebaik-baiknya. Sekalipun kita kalah tetapi kita telah menang mewujudkan persatuan dalam keberagaman.

Pada sila keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, yaitu sebelum pertandingan dimulai timnas kita bersama pelatihnya berdiskusi, bermusyawarah menyampaikan bagaimana strategi terbaik tim. Hal ini adalah gambaran sila keempat. Artinya adalah apa pun itu demi kepentingan bersama musyawarah harus dilakukan.

Yang terakhir pada sila kelima Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Para pemain timnas kita diperlakukan sama oleh pelatih. Sekalipun posisi pemain tersebut berbeda, tetapi dalam kedisiplinan berlatih semuanya sama. Tidak ada pilih kasih terhadap para pemain.

Dengan demikian, bagaimanapun situasi dan kondisi negara kita saat ini. Sebagai warga negara kita harus selalu berpegang teguh menyatakan, memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila tersebut pada setiap aspek kehidupan kita. Pancasila sebagai dasar negara artinya sebagai dasar kita bertindak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai harapan tentunya, semoga kita bangsa Indonesia yang memiliki Pancasila sebagai dasar negara dapat menjadi negara yang kuat, tangguh dalam menghadapi segala tantangan yang mengadang di depan kita.