Konten dari Pengguna

Analisis Pengembangan Teknologi Industri Tahu Desa Dengkol

Almira Febriana
Mahasiswi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang
3 Juli 2022 14:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Almira Febriana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah kecamatan yang berada di kabupaten malang telah menjadi KEK( Kawasan Ekonomi Khusus). Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Singosari. Kecamatan Singosari menjadi KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) dikarenakan keunggulan geografis ekonomi di kawasan tersebut cukup strategis. Selain itu daerah Singosari juga memilki orieantsi grafis wilayah.yang dimana wilayah tersebut berdekatan dengan Bandara Internasional Juanda dan Pelabuhan Tanjung Perak. Selain itu daerah Singosari juga memiliki koneksi dengan ruas tol Pandaan-Malang. Apabila melihat secara keseluruhan,Malang Raya memiliki IPM(Indeks Pembangunan Manusia) diatas rata-rata provinsi Jawa Timur, sehingga dengan tinggi nya IPM tersebut dapat menjadi modal pengembangan sumber daya manusia potensial khusus nya pengembangan ekosistem digital dan ekonomi kreatif.
ADVERTISEMENT
Setelah menjadi KEK,pertumbuhan ekonomi pun menjadi pesat di kalangan masyarakat. Tidak ketinggalan dengan salah satu Industri Tahu Putri yang berada di Singosari. Lebih tepatnya industri tersebut berada di kawasan Desa Dengkol,Kecamatan Singosari. Tahu yang telah menjadi sebuah bahan pangan pokok masyarakat inipun tentu menarik perhatian kami dalam melakukan sebuah penulisan terkait bagaimana Industri Tahu Putri yang berada di Desa Dengkol dapat berdiri dan menjadi salah satu pembangkit ekonomi di Kecamatan Singosari terutama di Desa Dengkol.
Pemilik dari Indsutri Tahu ini dikenal dengan Pak Roni yang dimana beliaulah salah satu pembangkit ekonomi yang berada di Desa Dengkol,Kecamatan Singosari. Beliau mengatakan bahwasanya mendirikan industri ini tidak lah semudah yang orang-orang bayangkan. Pak Roni memberikan sebuah cerita singkat bagaimana ia mendirikan industri tersebut,bahkan ia sampai rela menjual sebuah kendaraan berharga nya demi menjalani usaha ini. Tidak terbayang bagaimana ia memulai industri ini dengan susah payah yang akhirnya berkat perjuangan nya dan para pekerja nya, kini industri ini telah berjalan dengan pesat dan telah berjalan selama 7 tahun kurang.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Pak Roni untuk membesarkan home industry tahu tidaklah mudah, Pak Roni mempelajari cara membuat tahu dari salah satu sanak saudaranya dan ikut berjualan bersama saudaranya setelah itu baru membuat home industry tahu sendiri. Home industry tahu yang di jalankan Pak Roni pun memiliki nama yaitu Tahu Putri yang dimana nama Putri di ambil dari nama anak Pak Roni sendiri. Awal mula mendirikan home industry ini Pak Roni harus menjual mobil avanzanya yang pada saat itu nilai jual mobil avanza masih menduduki nilai jual yang tinggi yaitu 100 juta rupiah. Awal berdirinya usaha ini pun Pak Roni ikut turun tangan dalam pembuatannya hinga pada akhirnya Pak Roni kini memiliki pegawai dan sudah tidak ikut andil dalam pembuatan tahu.
ADVERTISEMENT
Home industry tahu Putri menggunakan metode tradisional-modern karena alat yang digunakan tidak seluruhnya tradisional dan tidak seluruhnya modern. Alasan utama mengapa tidak menggunakan alat modern semua padahal sudah melewati masa revolusi industry 4.0, karena jika menggunakan alat modern semua akan lama di proses penyaringan yang jika menggunakan alat modern memakan waktu satu hari saja tetapi jika menggunakan alat modern bisa sampai berhari-hari.
Gambar 1/step 1
Gambar di atas menunjukkan proses perendaman kedelai sebagai langkah pertama pembuatan tahu. Proses pembuatan tahu pun tidak mudah dan memakan banyak waktu dimulai dari perendaman kedelai di air biasa yang memakan waktu empat jam tidak boleh kurang tidak boleh lebih karena jika kurang atau lebih maka hasil tidak akan maksimal. Home industry tahu Putri ini menggunakan kedelai import dari luar negri karena kedelai yang tersedia di dalam negri kurang memadai sehingga kedelai import menjadi salah satu bahan yang mereka gunakan.
Gambar 2/step2
Yang kedua adalah proses penggilingan yang dimana proses ini menggunakan mesin agar kedelai tersebut menjadi halus seperti bubur. Proses ketiga yaitu merebus kedelai yang sudah di olah hingga empat kali mendidih baru disaring.
Gambar 3/step 3
Proses yang keempat yaitu penyaringan nah proses ini masih menggunakan metode tradisional yang dimana masih menggunakan orang untuk menyaring antara sari kedelai dengan ampas.
Gambar 4/step 4
Proses kelima yaitu pencetakan menjadi tahu, setelah dicetak langsung dipotong dan direndam di dalam air agar tahu tidak pecah.
Gambar 5
Langkah terakhir ini adalah pendistribusian tahu langsung kepasar untuk dijual dan pendistribusian ini di laksanakan dari pagi subuh hingga siang hari.
ADVERTISEMENT
Selain memproduksi tahu putih,home industri ini juga memproduksi tahu goreng yang mana tahu goreng ini di goreng menggunakan cara tradisional yang dimana penggorenga tersebut masih dilakukan oleh 2 perempuan dengan penggorengnan menggunakan kayu bakar. Sejauh ini kita akan menyadari bahwa walaupun ini merupakan home industri namun dapat membantu warga sekitar dalam menangani adanya pengangguran. Sehingga mereka yang awalnya tidak mendapatkan pekerjaan kini mendapaatka pekerjaan dan dapat menafkahi diri atau keluarga mereka sendiri. Sehingga mari kita bersama berinovasi dan berkreasi bersama dalam menumbuhkan ekonomi yang baik dalam K.E.K (Kawasan Ekonomi Khusus)