Konten dari Pengguna
Google Maps Saja Bisa Salah, Apalagi Kita: Pentingnya Cek fakta di era instan
4 Juli 2025 14:53 WIB
·
waktu baca 2 menitKiriman Pengguna
Google Maps Saja Bisa Salah, Apalagi Kita: Pentingnya Cek fakta di era instan
Google Maps aja bisa salah, apalagi kita. Yuk jadi pengguna internet yang cerdas dan bertanggung jawab dengan selalu cek fakta sebelum sebar info.Alvia Ramadanni

Tulisan dari Alvia Ramadanni tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kalau teknologi saja bisa keliru, manusia apalagi. Yuk belajar jadi pengguna internet yang lebih bertanggung jawab.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pernah Nggak, Kamu Lagi Buru-Buru, Buka Google Maps, Terus… Nyasar?
Padahal Maps itu buatan Google—raksasa teknologi dunia. Artinya, secanggih-canggihnya sistem, tetap ada peluang untuk salah.
Nah, ini bisa jadi cerminan perilaku kita di dunia digital. Di media sosial, kita sering banget lihat informasi yang viral: kabar artis cerai, video kecelakaan, atau info lowongan kerja. Sayangnya, banyak yang langsung percaya dan membagikan, tanpa mengecek dulu kebenarannya.
Padahal, hoaks itu bukan cuma sekadar informasi salah. Menurut data Kominfo, ada lebih dari 11.000 hoaks yang tersebar di Indonesia sejak 2020. Yang paling banyak berkaitan dengan politik, kesehatan, dan isu sosial. Bayangin dampaknya kalau kita ikut-ikutan menyebarkan.
Kenapa Kita Gampang Percaya?
Salah satu alasannya: kita hidup di era serba instan. Kita ingin tahu semuanya cepat, ingin ikut tren, dan jadi yang pertama membagikan. Padahal, sikap ini bikin kita lengah—dan itu dimanfaatkan oleh pembuat hoaks.
ADVERTISEMENT
Menurut penelitian Katadata Insight Center, 74% pengguna internet di Indonesia mengaku pernah menerima hoaks. Tapi hanya sekitar 38% yang selalu mengecek kebenarannya. Artinya, lebih dari separuh orang di sekitar kita mungkin masih asal sebar informasi.
Terus, Solusinya Apa?
Tenang, ada lima langkah mudah untuk mulai jadi netizen yang cerdas:
1. Cek sumber berita. Jangan percaya kalau sumbernya akun anonim atau situs nggak jelas.
2. Lihat tanggal. Banyak berita lama yang di-recycle untuk memprovokasi ulang.
3. Bandingkan dengan media kredibel. Cek apakah info itu dimuat juga di media seperti Kumparan, Kompas, atau Tirto.
4. Gunakan situs cek fakta. Contohnya: turnbackhoax.id, cekfakta.com
5. Berani tahan jempol. Kalau ragu, lebih baik diam daripada ikut menyebarkan hoaks.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan:
Mulai sekarang, yuk jadi pengguna internet yang lebih cerdas. Karena keren itu bukan karena jadi yang paling cepat membagikan, tapi karena jadi yang paling bijak dalam memilih informasi.
Ingat: Google Maps aja bisa salah, apalagi kita. Jadi kalau kamu masih suka sebar info tanpa cek, bisa jadi kamu bagian dari masalah, bukan solusi.