Efek Domino Tarif GeNose untuk Syarat Perjalanan

Alvin Lie
Pemerhati Penerbangan dan Pelayanan Publik.
Konten dari Pengguna
2 April 2021 18:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Alvin Lie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Calon penumpang menggunakan GeNose C19, di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/4/2021). | Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
zoom-in-whitePerbesar
Calon penumpang menggunakan GeNose C19, di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/4/2021). | Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi
ADVERTISEMENT
Dari observasi saya, kontribusi penumpang pesawat udara terhadap jumlah tes antigen selama ini cukup besar, kalau bukan malah sebagian besar.
ADVERTISEMENT
Mereka menjalani tes antigen bukan untuk mengetahui apakah terpapar COVID-19 atau tidak, tetapi sekadar memenuhi persyaratan penerbangan dan/atau persyaratan masuk ke kantor-kantor pemerintah, BUMN, dan perusahaan swasta tertentu.
Saat ini Pemerintah mulai menerima tes GeNose sebagai alternatif bukti uji bebas COVID-19 untuk persyaratan perjalanan domestik menggunakan transportasi udara, laut, penyeberangan, dan KA.
Biaya tes GeNose sudah mengalami kenaikan signifikan. Dari hanya Rp 20 ribu per uji ketika pertama kali diterapkan di beberapa stasiun KA, sekarang naik jadi Rp 30 ribu. Kenaikan drastis yaitu 50 persen dari biaya semula. Sedangkan di beberapa bandara yang menyediakan layanan GeNose mulai hari ini, Kamis 1 April 2021, biaya uji GeNose dipatok Rp 40 ribu per uji. Berarti naik 100 persen dari harga semula yang baru berlaku 3 bulan yang lalu, awal tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Padahal layanan GeNose di stasiun maupun bandara menggunakan alat dan bahan yang sama. Tapi harganya naik 100 persen.
Kemungkinan selisih harga tersebut untuk biaya sewa tempat dan bagi hasil dengan pengelola bandara dan stasiun. Atau soal demand and supply. Ketika permintaan naik, sedangkan tidak ada substitusi/pesaing dekat, serta persediaan terbatas, maka harga akan naik.
Bagi konsumen, biaya Rp 40 ribu per uji GeNose masih sangat murah dan atraktif karena biaya uji antigen termurah saat ini masih pada kisaran Rp 95 ribu untuk layanan yang diselenggarakan maskapai penerbangan atau pada Rp 125 ribu sampai dengan Rp 200 ribu di klinik, lab, dan RS.
Apabila makin banyak penumpang yang beralih ke GeNose, tentunya pengguna antigen akan berkurang. Sebagaimana mekanisme pasar, ketika permintaan menurun sedangkan penyedia layanan berlimpah, maka harga akan cenderung turun.
ADVERTISEMENT
Kemungkinan dalam 1 sampai 3 bulan mendatang biaya uji antigen di klinik, lab, dan RS juga akan turun signifikan mengingat harga pokok bahan tes antigen tidak sampai Rp 60 ribu per unit.
Kita cermati perkembangan bisnis uji COVID-19 yang labanya cukup menggiurkan.