2 Hari Terseret di Laut, Nelayan di Saumlaki Akhirnya Ditemukan

Konten Media Partner
25 Januari 2019 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Desa Kelan, Maluku Tenggara Barat berkumpul di lokasi ditemukannya Ongen (35) nelayan yang terjatuh dari perahu.
zoom-in-whitePerbesar
Warga Desa Kelan, Maluku Tenggara Barat berkumpul di lokasi ditemukannya Ongen (35) nelayan yang terjatuh dari perahu.
ADVERTISEMENT
Ambon,- Sofyan alias Ongen (35), nelayan yang sempat hilang lantaran jatuh dari atas perahu hingga terseret di laut selama dua hari di perairan Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) akhirnya ditemukan.
ADVERTISEMENT
Ongen ditemukan selamat oleh warga Desa Kelan, Kecamatan Kormomolin, MTB dalam keadaan lemas ketika hendak menepi ke pantai dari arah lautan.
Warga kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek setempat dan langsung membawanya ke puskesmas desa setempat untuk diberikan perawatan. "Ongen ditemukan dalam keadaan lemas. Sampai saat ini, korban masih dalam perawatan di puskesmas dan kondisinya sudah mulai membaik," ujar Muslimin Jumat, (25/1). Sebelumnya, Ongen terjatuh dari atas perahu saat pergi memancing bersama dua orang rekannya lantaran perahunya dihantam ombak akibat cuaca yang buruk. dua rekannya berhasil pulang, namun Ongen terhanyut dan terseret di laut kemudian berusaha berenang menyelamatkan diri hingga tadi pagi dan menepi di pesisir k Desa yang jaraknya sekitar 20 mil dari tempat ia jatuh.
ADVERTISEMENT
"Informasi Sementara dua orang rekan korban yang semalam melakukan pencarian telah kembali ke Saumlaki pukul 04.00 WIT. Dengan demikian operasi sar dinyatakan berakhir," ungkapnya.
Sementara itu, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pattimura Ambon, memperingatkan warga yang bermukim di pesisir laut ataupun nelayan yang hendak melaut agar berhati-hati. pasalnya, tinggi gelombang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Maluku cukup tinggi.
"Potensi gelombang terjadi seperti Laut Arafura, Kepulauan Banda, Kepulauan Aru, Kepulauan Kai, Tanimbar, Babar mencapai 2,5 hingga 4 meter," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Ambon, Andi Azhar Rusdin. (AHS)