news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anggota DPR Ingatkan Jokowi Soal Janjinya untuk Maluku

Konten Media Partner
23 Oktober 2019 2:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menerima gelar adat penghormatan Maluku saat melakukan kunjungan kerja (Foto: Dok . Biro Pers Istana)
Ambonnesia.com-Ambon,-Sejumlah anggota DPR RI asal Maluku mengingatkan presiden Joko Widodo agar menepati janjinya untuk menyelesaikan program pembangunan yang belum terealisasi. Janji Jokowi saat kampanye di periode sebelumnya yang belum dijalankan hingga saat ini adalah menjadikan Maluku sebagai lumbung ikan nasional.
ADVERTISEMENT
“Soal janji pemerintah pusat bagi Maluku yaitu menjadikan Maluku sebagai lumbung ikan nasional harus segera direalisasikan karena sudah terlalu lama rakyat dan pemerintah daerah di Maluku menunggu itu menjadi kenyataan,” kata Hendrik, Selasa (22/10).
Hendrik berujar, ketertinggalan Maluku dibandingkan daerah lain di Indonesia dikarenakan pemerintah pusat belum memberi perhatian khusus terkait kebijakan anggaran untuk membangun infrastruktur yang belum memadai.
“Dari sisi anggaran, kami kira itu terkait kebijakan. Jika tidak, maka Maluku akan terus tertinggal dibandingkan dengan provinsi lainnya di tanah air,” tandasnya.
Dia menambahkan, Rancangan Undang-Undangan (RUU) Provinsi Kepulauan juga harus segera disahkan menjadi UU. \
“Sebab suatu Undang Undang adalah produk bersama antara DPR dan presiden. Jika pemerintahan Jokowi-Ma’ruf tidak mendukung lahirnya Undang Undang Provinsi Kepulauan maka sulit bagi Maluku untuk maju. Saya rasa itu harapan saya kepada Pemerintahan Jokowi Maruf dari sudut kepentingan Maluku,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Perhatikan Kesejahteraan Petani
Sementara itu, wakil rakyat Maluku lainnya di Senayan, Saadiah Uluputty menilai, Jokowi belum merealisasikan janjinya untuk mensejahterakan petani.
"Salah satu janji pak Jokowi di kampanye 2014 yang menjadi catatan yaitu, soal kesejahteraan petani. Waktu itu beliau berjanji agar petani tidak lagi miskin," ungkap Saadiah.
Politisi PKS itu juga menyinggung turunnya harga komoditas rempah termasuk di Maluku. Dia juga meminta pemerintah pro aktif mengantisipasi permainan harga oleh tengkulak di lapangan.
"Harga cengkeh dan pala juga turun. Padahal daerah seperti Maluku, Maluku Utara, Sulawesi, dan beberapa daerah lainnya, cengkeh dan pala yang jadi andalan. Anak-anak bisa sekolah sampai jenjang pendidikan tinggi karena hasil rempah," jelasnya.
Di sisi lain, mantan anggota DPRD Maluku ini juga meminta pemerintah menindak tengkulak yang seenaknya memainkan harga, dan merugikan petani. Harga stabil, memberikan dampak positif bagi meningkatnya daya beli petani. "Kalau harga bagus dan stabil kan petani bisa semakin sejahtera. Daya belinya juga baik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tetapi ia mengapresiasi pembangunan infrastruktur pertanian. Ketersediaan sarana prasarana pertanian, lanjut dia, perlu ditingkatkan dengan mempertimbangkan pemerataan hingga ke daerah-daerah terpencil.
"Di periode pertama, Pak Jokowi telah membangun sarana prasarana pendukung pertanian. Ini sebuah kemajuan. Kedepan perlu diperhatikan juga petani-petani di daerah," ucapnya.
Sa'adiah berharap, kepemimpinan baru Jokowi-Ma'ruf Amin dapat membawa Indonesia semakin baik. Posisi PKS sebagai penyeimbang pemerintahan, kata dia, akan dimaksimalkan untuk mengontrol kemajuan pembangunan.
“Posisi kami di PKS sebagai penyeimbang akan menjadi agen kontrol sehingga mendorong pembangunan nasional," tutup Saadiah. (Amar)