Blok Masela Penyumbang Sebagian Besar Gas di Indonesia

Konten Media Partner
7 Agustus 2019 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi Formalitas SKK Migas, Didik Sasono Setyadi saat membuka sosialisasi amdal rencana kegiatan pengembangan Blok Masela di Ambon, Selasa (6/8) (Foto: ambonnesia)
Ambonnesia.com-Ambon,-Kepala Divisi Formalitas SKK Migas, Didik Sasono Setyadi mengatakan, sebagian besar pasokan gas di Indonesia berasal dari timur jika Blok Masela di Kepulauan Tanimbar telah beroperasi.
ADVERTISEMENT
"Sebentar lagi, bila Blok Masela berproduksi, maka pasokan gas sebagian besar dari Timur," kata Didik Sasono usai sosialisasi amdal pengembangan Blok Masela di Ambon, Selasa (6/8).
Proyek pengembangan gas abadi Blok Masela diproyeksikan menghasilkan gas sebesar 9,5 juta ton per tahun dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG) dan 150 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) untuk gas pipa. Proyek ini menggabungkan fasilitas produksi di laut dan kilang LNG di darat.
Menurut Didik, sosialisasi dan konsultasi publik menjadi kewajiban pemerintah. Sebab pembangunan kilang minyak itu mestinya sejalan dengan kebijakan pemerintah, harus transparan, akuntabel, dan membuka ruang partisipasi semua pihak untuk mengetahui dan terlibat secara aktif sesuai fungsi dan perannya.
ADVERTISEMENT
“Hari ini, yang kita lakukan bersama merupakan bagian dari pemenuhan ketentuan yang ada di dalam Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup," ungkapnya.
Kegiatan usaha hulu migas memiliki kurun waktu yang cukup lama, dimulai dari ekplorasi, pengembangan sampai dengan eksploitasi.
Dia menambahkan, pembangunan Blok Masela merupakan upaya ekplorasi yang sudah dilakukan puluhan tahun lalu.
"Akan kita kembangkan, dan Insya Allah ketika sudah dioperasikan, akan membawa dampak bagi kesejahteraan rakyat, khususnya di Maluku,” katanya.
Didik juga menambahkan, Presiden Joko Widodo, bahkan menyampaikan bahwa proyek abadi Blok Masela merupakan investasi yang terbesar di usaha hulu migas, sepanjang sejarah Indonesia. (AHS)