Dinas Kesehatan: Pengungsi Gempa Ambon Banyak yang Alami ISPA

Konten Media Partner
9 Oktober 2019 17:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan kota Ambon Wendy Pelupessy, saat memberikan keterangan di Lapangan Merdeka Ambon terkait kondisi kesehatan pengungsi akibat gempa, Rabu,(9/10). (Foto: ambonnesia)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan kota Ambon Wendy Pelupessy, saat memberikan keterangan di Lapangan Merdeka Ambon terkait kondisi kesehatan pengungsi akibat gempa, Rabu,(9/10). (Foto: ambonnesia)
ADVERTISEMENT
Ambonnesia.com-Ambon,-Sejumlah penyakit mulai menyerang pengungsi yang berada di lokasi pengungsian. Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy mengatakan, jumlah penderita penyakit gatal-gatal dan hipertensi mulai berkurang.
ADVERTISEMENT
Sedangkan penyakit infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA masih tinggi dari 10 penyakit terbanyak yang dialami pengungsi, karena pengaruh musim pancaroba. Penderitanya sebagian besar dialami oleh anak-anak dan remaja.
"Kasus ISPA masih yang tertinggi. Itu dialami pengungsi," pungkasnya.
Menurut dia, pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban gempa bumi di Ambon difokuskan di Puskesmas. Namun, Dinas Kesehatan mulai mengerahkan petugas untuk melayani penyintas di tenda pengungsian.
"Jika misalnya di tenda pengungsian masih ada kasus darurat itu nanti kita pelayanan puskesmas keliling untuk melayani mereka," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, Rabu (9/10).
Data Dinas Kesehatan menunjukkan, sebagian besar pengungsi memilih berobat di Puskesmas. Selain pengobatan fisik, pihaknya juga melakukan konseling bagi penyintas yang mengalami stres akibat gempa.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada pasien yang sakit terus menerus karena stres, maka Dinkes akan melakukan konseling," ujarnya. (Mona)