Gubernur Maluku Minta Hukum Adat Tual dan Malra Dijaga

Ambon,-Gubernur Maluku Said Assagaff mengingatkan, di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), merupakan daerah yang masih memegang teguh hukum adat dan warisan leluhur, sehingga harus tetap dijaga.

"Hukum adat dan warisan leluhur adalah warisan dunia yang harus dijaga, dan apabila dimanfaatkan secara bijak dapat berguna bagi kemajuan daerah," ujar Said Assagaff kepada wartawan, Kamis 1/11).

Gubernur juga meminta kepada Walikota Tual dan Bupati Malra, agar segera berproses mewujudkan kerjasama antar daerah.

"Walikota Tual dan Bupati Malra harus segera mulai berproses untuk mewujudkan kerjasama antar daerah yang saling menguntungkan. Bidang kerjasama yang dapat dikembangkan diantaranya adalah, pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, transportasi, pembangunan infrastruktur, pertanian, dan perikanan," tuturnya.

Said menyebutkan, setiap daerah memiliki potensinya masing-masing, yang mungkin tidak dimiliki daerah lain. Sehingga hal tersebut dapat saling melengkapi kebutuhan yang ada serta dapat saling memberdayakan antar daerah.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Forum Pemuda Muslim Maluku, Umar Kei, berharap agar Walikota Tual dan Bupati Malra dapat merealisasikan janji yang diberikan saat masa kampanye.

"Saya sebagai orang pertama yang akan terus mengingatkan mereka agar merealisasikan janji-janji yang telah diberikan kepada masyarakat," tutur Umar.

Sebagai Pemuda Malra, lanjutnya, Walikota Tual dan Bupati Malra adalah milik seluruh masyarakat di daerah Malra, sehingga dirinya berharap mereka tidak lalai dalam merealisasikan janji.

"Kota Tual dan Kabupaten Malra merupakan daerah adat, dan keseluruhan daerah di Maluku ini dijuluki Jazira Almuluk atau negeri para raja. Daerah Tual dan Malra tidak membutuhkan orang-orang yang pintar, namun membutuhkan orang-orang yang bijak," tutupnya. (Tiara Salampessy)