news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Harga Emas Picu Inflasi di Maluku

Konten Media Partner
5 Oktober 2019 20:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Maluku, Teguh Triyono. (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Maluku, Teguh Triyono. (Foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Ambonnesia.com-Ambon - Inflasi bulanan Provinsi Maluku pada September 2019 terkendali, namun secara tahunan masih melebihi sasaran inflasi.
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Maluku pada September 2019 tercatat mengalami inflasi 0,01 persen secara bulanan (month to month/mtm). Namun secara tahunan masih sebesar 5,52 persen (year on year/yoy), atau berada di atas sasaran target Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Maluku sebesar 3,5±1 persen (yoy).
Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Maluku, Teguh Triyono, mengatakan inflasi Maluku pada bulan September 2019 tersebut berlawanan dibandingkan Juli 2019 yang mengalami deflasi sebesar 0,13% (mtm) dan inflasi tahunan sebesar 5,09 persen (yoy).
Menurutnya, selain inflasi Maluku disebabkan oleh kelompok sandang yang mengalami inflasi 0,89 persen (mtm), emas perhiasan juga menjadi komoditas utama penyebab inflasi pada kelompok sandang, yaitu sebesar 4,26 persen (mtm).
Harga emas per batang. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Kenaikan harga emas di Maluku sejalan dengan tren kenaikan harga emas dunia yang terus terjadi pada September 2019," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, inflasi kelompok sandang juga disebabkan oleh naiknya harga pakaian karena tingginya permintaan oleh masyarakat Maluku, khususnya Kota Ambon.
Hal itu juga didorong oleh pelaksanaan beberapa kegiatan besar seperti perayaan HUT Kota Ambon dan HUT Gereja Protestan Maluku (GPM) yang berlangsung sepanjang bulan September 2019.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, kata dia, telah berkoordinasi dan bersinergi dengan Pemerintah Daerah Maluku dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Maluku, TPID Maluku, TPID kota/kabupaten se-Maluku, Satgas Pangan dan pihak terkait lainnya untuk mengendalikan harga.
“Adapun pengendalian inflasi di Maluku dilakukan melalui strategi kebijakan 4K, yakni keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif," ungkapnya. (AHS)