Kampanye Pileg dan Pilpres di Maluku Masih Sepi

Konten Media Partner
24 Oktober 2018 8:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kampanye Pileg dan Pilpres di Maluku Masih Sepi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ambon,-Kampanye pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) di Maluku masih sepi. Tak hanya sosialisasi, tapi juga pendistribusian Alat Peraga Kampanye (APK).
ADVERTISEMENT
Sepinya kampanye pileg dan pilpres, terpantau lewat masih sedikitnya sebaran Alat Peraga Kampanye (APK) di Kota Ambon dan beberapa daerah lain di Maluku. Para calon anggota legislatif (Caleg) DPR, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota dan DPD sebatas melakukan pertemuan dengan sedikit konstituen.
“Ada yang sudah tatap muka, tapi memang tidak kelihatan. Ada pula yang belum sama sekali turun kampanye, karena interval waktu(kampanye) yang panjang,” kata Wakil Ketua DPD Golkar Maluku, Haeruddin Tuarita, Selasa (23/10).
Waktu kampanye pada pemilu 2014, kata Haeruddin, hanya sebulan lebih. Berbeda dengan masa kampanye pemilu 2019, yang berlangsung 23 September 2018 hingga 13 April 2019.
“Orang akan berhitung waktu dan logistik, finansialnya. Karena ini merupakan kali pertama kita lakukan kampanye selama ini, tujuh bulan. Selain itu, tidak ada kampanye pengarahan masa seperti kampanye Pilgub lalu. Kita lihat distribusi spanduk-spanduk juga belum kelihatan,”papar Haeruddin yang juga salah satu caleg Golkar tersebut.
ADVERTISEMENT
Golkar masih fokus pada penguatan kapasitas caleg. Sesuai jadwal, Golkar akan menggelar satu kali kampanye akbar di Maluku pada Maret tahun depan.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Maluku, Azis Tunny mengaku, beberapa caleg dari partai pimpinan Prabowo Subianto ini telah mensosialisasikan diri ke masyarakat.
“Setelah KPU memulai jadwal kampanye, setahu pengamatan saya selaku salah satu kontestan dan caleg dan tim pemenangan calon presiden dan wakil presiden di Maluku, menilai bahwa sosialisasi sebernanya sudah berjalan,” ungkap Azis.
Hanya saja, belum masif dan terstruktur. Lamanya masa kampanye menjadi alasannnya. Para caleg masih menghemat logistik.
“Jadi, memang mungkin faktornya ada soal waktu yang masih cukup tersedia. Memang kampanye pertemuan terbatas sudah dilakukan. Secara masif dan mobilisasi massa dalam jumlah banyak belum,”jelas Azis.
ADVERTISEMENT
Sedangkan distribusi spanduk dan bailho menurut dia, juga masih sangat sedikit. Sementara APK jenis stiker, kartu nama, kalender dan lainnnya sudah mulai distribusikan.
Kampanye calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, juga demikian. “Tim memang belum melakukan kampanye capres dan cawapres secara masif. Jadi, wajar kalau masih kelihatan sepi,” tutur tim pemenangan Prabowo-Sandiaga provinsi Maluku tersebut.
Seperti diketahui, Tim Kampanye Daerah (TKD) Maluku pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dipimpin Murad Ismail, gubernur terpilih 2018. Murad sangat optimis pasangan ini menang di Maluku.
Pasangan dengan nomor urut satu diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai NasDem, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Golongan Karya (Golkar).Selain itu Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo)
ADVERTISEMENT
Sementara itu, TKD Maluku pasangan penantang, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dipimpin Hendrik Lewerissa, ketua DPD Partai Gerindra Maluku. Pasangan nomor urut 02 ini diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Berkarya, dan Partai Demokrat. (Amar)