Kapolda Maluku: Bahaya Merkuri Gunung Botak Berdampak 15 Tahun

Konten Media Partner
3 Desember 2018 22:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Maluku: Bahaya Merkuri Gunung Botak Berdampak 15 Tahun
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ambon,-Kerusakan ligkungan di kawasan emas Gunung Botak, Kabupaten Buru, akibat penggunaan sianida dan merkuri, maupun bahan kimia lainnya berdampak hingga 15 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut disampaikan Kapolda Maluku, Irjen Pol. Royke Lumowa, di sela-sela perayaan HUT Ditpolair ke-68, di Lapangan Letkol CHR Tahapary, Ambon, Senin (3/12).
"Kalau sekarang kita berhenti menambang ilegal, dampaknya baru akan berhenti setelah 15 tahun ke depan. Bukan berarti, bila kita berhenti menambang sekarang kemudian dampak buruknya berhenti, namun memiliki dampak yang lama," terangnya.
Kapolda Maluku, mengaku, pengamanan pertambangan emas dari penambang ilegal hingga saat ini masih terus dilakukan.
"Kami tetap menjaga agar tidak ada lagi penambangan ilegal, karena hal tersebut sangat berdampak buruk dan merusak lingkungan," tegasnya.
Meski lokasi tambang emas telah ditutup dan dibersihkan, namun masih terdapat sejumlah penambangan misterius yang melakukam penambangan di malam hari.
"Memang masih ada beberapa penambamg perorangan yang masih nakal untuk melakukan penambangan di malam hari ketika para anggota polisi sedang beristirahat," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, Polda Maluku akan tetap berkomitmen untuk menjalankan apa yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Kami akan tetap membersihkan lokasi Gunung Botak dari penambangan liar," tegasnya.(Tiara Salampessy)