Kejati Maluku Awasi Proyek Rehabilitasi Pala

Ambon,- Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Maluku, terus mengawal proyek rehabilitasi pala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Maluku, yang didanai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Tindakan ini sebagai implementasi tindaklanjut dari kerjasama kedua belah pihak dalam mewujudkan komitmen pemerintahan yang baik.

Kegiatan rehabilitasi, peremajaan dan perluasan pala tahun 2018 ini difokuskan di Kabupaten Seram Bagian Barat, Buru Selatan, Maluku Tengah, Seram Bagian Timur, Buru dan Maluku Tenggara.

Dalam kegiatan ini, bantuan berupa anakan pala, pupuk organik dan alat pertanian kecil (APK), akan diberikan kepada kelompok tani. Selain itu, ada bantuan uang untuk persiapan lahan yang akan ditransfer langsung melalui rekening ketua kelompok.

Jaksa Devy Muskitta didampingi Pejabat Pembuat Komitmen Program Pengembangan Pala Distan Provinsi Maluku, Ola Maitimu, saat meninjau proses bongkar muat pupuk di pelabuhan kontener akhir pekan lalu, menegaskan kepada rekanan yang dipercayai untuk bekerja sesuai kontrak yang disepakati.

“Harus bekerja sesuai kontrak. Bila tidak, maka berurusan dengan hukum. Kita akan terus melakukan pengawalan ini,” katanya.

Mereka ingin memastikan, berat kemasan yang tertulis di karung sama dengan isinya. Muskitta meminta, pupuk organik yang baru dibongkar dari kontener ditimbang ulang untuk memastikan berat bersihnya, sehingga kelompok-kelompok tani bisa menerima sesuai kontraknya.

Maitimu mengatakan, bantuan rehabilitasi pala tiap hektar lahan yang dimiliki petani akan menerima anakan pala serta pupuk organik, APK serta uang yang ditransfer langsung ke rekening kelompok tani.

Menurut dia, Kementerian Pertanian memprogramkan pengembangan rempah di Maluku, sebagai upaya mengembalikan kejayaan di jalur rempah-rempah.

“Kegiatan pengembangan ini karena pala di wilayah Maluku banyak yang sudah tua, produksinya pun beransur turun. Pak Menteri kan mau mengembalikan kejayaan rempah-rempah di Maluku,” ujar Maitimu.

(LAN)