2 Balita Suku Mausu Ane Tewas Akibat Kekurangan Gizi

Konten Media Partner
30 Juli 2018 16:44 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ambon - Tim medis Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan menyebutkan, kematian dua balita masyarakat adat suku Mausu Ane di pedalaman hutan Seram Utara, Dusun Siahari, Desa Maneo Rendah, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Maluku Tengah, diduga akibat malnutrisi yang dialami sejak dalam kandungan. "Dari screening menunjukan tanda-tanda kekurangan gizi. Bisa jadi penyebabnya adalah stunting karena ibunya saat mengandung juga mengalami malnutrisi," kata dr Haidir, Senin (30/7). Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting dapat terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. "Jadi, kalau melihat yang ada di lapangan, rata-rata dari suku Mausu Ane menikah usia dini, di mana rahim mereka belum terlalu sempurna. Di sisi lain, mereka juga kekurangan nutrisi saat mengandung yang akhirnya berdampak pada anak," katanya. Menurutnya, waktu terbaik untuk mencegah stunting adalah selama kehamilan dan dua tahun pertama kehidupan. Stunting di awal kehidupan akan berdampak buruk pada kesehatan, kognitif, dan fungsional ketika anak dewasa nanti. Pantauan Ambonnesia.com di lokasi camp penampungan suku Mausu Ane, terdapat tiga ibu hamil yang mengalami malnutrisi. Dompet Dhuafa Sulawesi Selatan sejak Minggu, (29/7) berada di lokasi camp penyaluran bantuan di Desa Maneo Rendah untuk menyalurkan obat-obatan serta melakukan pemeriksaan terhadap suku Mausu Ane. (Yusuf)
Suku Mausu Ane (Foto: Ambonnesia)
ADVERTISEMENT