Dinas Pariwisata Maluku Bantah Alami Krisis Wisatawan

Konten Media Partner
29 Agustus 2018 23:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dinas Pariwisata Maluku Bantah Alami Krisis Wisatawan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Foto: Dok. Istimewa
Ambon - Dinas Pariwisata Maluku akhirnya angkat bicara soal tudingan yang menyebut pariwisata provinsi tersebut dalam kondisi krisis. Tudingan itu pertama kali muncul dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Maluku, Edwin Adrian Huwae
ADVERTISEMENT
Sekretaris Dinas Pariwisata Maluku Nenia S. Rahantoknam menilai, Edwin Adrian Huwae salah menafsirkan surat Menteri Pariwisata Arif Yahya tanggal 21 Juli 2018 nomor OT.001/2/3/MP/2018.
"Pariwisata Maluku baik-baik saja selama ini. Malah jumlah wisatawan meningkat. Beliau salah tafsir, kami juga sudah klarifikasi," kata Nenia di Ambon, Rabu (29/8).
Nenia menjelaskan, dalam surat menteri pariwisata tersebut, dinas Pariwisata Maluku bersama sepuluh provinsi lainnya membentuk tim manajemen krisis kepariwisataan.
Pasalnya, sektor pariwisata dinilai rentan terhadap berbagai bencana, baik disebabkan faktor alam, non-alam maupun sosial. Adanya bencana berpotensi menganggu industri pariwisata.
"Olehnya itu, perlu dibentuk tim krisis bencana. Apalagi Maluku rawan bencana gempa. Kita ambil contoh seperti di Lombok kemarin, jadi untuk pemulihan pariwisata di sana, tim yang dibentuk inilah yang terjun," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pembentukan tim krisis pariwisata akan melibatkan berbagai Satuan Kerja Parangkat Daerah (SKPD). Pihaknya kini masih menunggu Surat Keputusan (SK) Gubernur Maluku.
(Yusuf)