Lawatan di Ambon, Said Aqil Siradj Kritik Kementerian Agama

Konten Media Partner
20 Juli 2019 23:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj saat menyampaikan sambutan dalam pelantikan dan musyawarah kerja Wilayah I Nahdlatul Ulama Maluku di gedung Ashari Alfatah Ambon, Sabtu (20/7). (Foto: ambonnesia.com)
Ambonnesia.com-Ambon,-Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan, Kementerian Agama harus merubah sistem pendidikan agama di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sistem pendidikan agama di negara ini belum mampu membentuk karakter sesuai dengan ajaran Islam yang beradab, santun serta Islam yang berbudaya.
"Bukan hanya cerita perang toh? perang itu ketika perangi, yah perang. Yang namanya anak kecil itu jangan dulu dikasi pelajaran terkait perang dulu,” kata Said Aqil Siradj di Ambon, Sabtu (21/7).
Said menuturkan, Indonesia bukan negara agama melainkan negara nasionalis. Sebagai dasar negara, kata dia, pancasila tidak boleh diperdebatkan lagi. Namun perlu diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa.
"Bahwa Pancasila sebagai dasar negara tidak boleh diperdebatkan," tegasnya.
Kedatangan Said Aqil Siradj untuk melantik pengurus wilayah NU Maluku masa khidmat 2018-2023, bertempat di gedung Ashari Alfatah, Ambon. Acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat pemerintah, tokoh agama serta ratusan kader NU se-Maluku.
ADVERTISEMENT
Said mengaku terkesan dengan anggota maupun kader NU di Maluku. Pasalnya, selain solid, kader NU di daerah itu dinilai memiliki semangat besar membangun pendidikan sesuai ajaran Islam Ahlussunah Wal Jama’ah.
"Saya terkesan dengan kader NU di Ambon. Semangat membangun pendidikan yang Ahlusunnah Wal Jama'ah dan pemahaman islamnya kuat," katanya.
Sebagai warga nahdliyin, Said juga mengingatkan pentingnya ajaran Ahlusunnah Wal Jama’ah, lantaran ajaran tersebut merupakan wujud cinta terhadap bangsa dan negara yang merupakan cita-cita NU.
Meski gerakan radikilasme kian marak, ia meyakini para nahdliyin memiliki ideologi serta prinsip yang kuat untuk menjaga keutuhan NKRI.
"Kita sudah punya prinsip yang tidak bisa bergeser. Pemahaman Islam Ahlusunnah Wal Jama’ah, yang toleran, salah satu dari mazhab ke empat," jelasnya. (AHS)
ADVERTISEMENT