Lebih dari Rp 500 Juta, Nilai Belanja di Maluku Expo

Konten Media Partner
30 Oktober 2018 23:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lebih dari Rp 500 Juta, Nilai Belanja di Maluku Expo
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ambon,-Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano mengungkapkan, total belanja pengunjung pada Pameran Maluku Expo 2018, yang digelar bersamaan dengan even Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional Pertama di Kota Ambon ini, mencapai lebih dari Rp 500 juta.
ADVERTISEMENT
"Dari data yang dikumpulkan, tercatat untuk setiap harinya sekitar Rp 48.200.000. Ini di luar belanja kuliner. Khusus untuk produk kuliner sekitar Rp 64 juta . Total hingga hari terakhir pada pukul 19.00 WIT sekitar Rp.542 juta lebih," papar Elvis, saat Penutupan Pameran Maluku Expo 2018, di Lapangan Upacara Polda Maluku, Tantui, Ambon, Selasa (30/10/2018).
Elvis menuturkan, sejak pembukaan pameran pada Jumat (26/10), sampai dengan hari terakhir, Selasa (30/10/), jumlah pengunjung yang datang tiap harinya berkisar 2.000 orang. Artinya total selama lima hari pameran berjumlah kurang lebih 10.000 orang pengunjung, baik itu warga Ambon maupun pembeli yang datang dari berbagai provinsi di tanah air.
"Setiap harinya jumlah penggunjung yang datang sangat besar. Mereka datang selain untuk melihat dan berbelanja produk-produk yang dijual dan menikmati kuliner, ada juga yang datang sekadar untuk menikmati panggung hiburan yang tersedia," papar Elvis.
ADVERTISEMENT
Menyinggung soal data jumlah belanja dari pengunjung, lanjut elvis, sejak hari pertama panitia sudah menyebarkan formulir terkait informasi jumlah pembelanjaan dari pengunjung, yang akan diisi oleh para peserta pameran setiap harinya setelah pameran tutup.
"Dari total jumlah belanja pengunjung yang ada, bisa bilang daya beli dan animo masyarakat sangat baik terhadap produk-produk yang dijual pada Pameran Maluku Expo 2018 ini," tuturnya.
Salah satu stand yang cukup ramai dikunjungi, yaitu stand Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Daerah ( LP3KD) Provinsi Papua.
Selain menjajakan produk-produk kerajinan asal Papua, stand ini dimeriahkan dengan pelayanan face painting gratis dan berfoto bersama penjaga pameran yang berpakaian adat Papua.
"Kami di sini menjual aksesoris asal Papua seperti tas, gantungan kunci, hingga koteka. Selain itu kami memberikan kopi asal Papua secara gratis kepada pengunjung. Dan yang paling sering diserbu pengunjung adalah face painting adat papua," ungkap Yasinta Monte, Penjaga Stand LP3KD Provinsi Papua.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, saking ramai pengunjung mereka tidak dapat beristirahat saat makan siang. Jadinya mereka baru bisa beristirahat saat pameran tutup.
"Kami setiap makan siang pasti tidak bisa istirahat, jadi sehari hanya makan dua kali yaitu sarapan dan makan malam, karena ramai pengunjung. Tetapi kami sangat senang karena banyak pengunjung yang tertarik untuk datang ke Stand kami, entah untuk sekedar berfoto atau berbelanja," tutupnya. (Tiara Salampessy).