LIPI Pastikan Ikan di Pasar Tidak Mengandung Zat Beracun

Konten Media Partner
18 September 2019 23:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas para pedagang ikan di Pasar Mardika Kota Ambon, Rabu (18/9). (Foto: ambonnesia)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas para pedagang ikan di Pasar Mardika Kota Ambon, Rabu (18/9). (Foto: ambonnesia)
ADVERTISEMENT
Ambonnesia.com-Ambon.-Fenomena ikan mati yang terjadi di Pulau Ambon beberpa waktu lalu, sama sekali tidak mempengaruhi jual beli ikan di Pasar Mardika, Kota Ambon, Rabu, (18/9). Para penjual ikan tetap beraktivitas seperti biasa.
ADVERTISEMENT
Tuti, salah satu pedagang ikan di Pasar Mardika, mengaku khawatir soal fenomena ikan mati itu. Pasalnya, sempat beredar kabar di masyarakat, ikan hasil tangkapan nelayan di sekitar Pulau Ambon terpapar fitoplankton beracun.
Tak hanya itu, kabar bohong akan terjadi tsunami akibat kematian ikan juga beredar luas. Warga yang bermukim di pesisir pantai sempat mengungsi lantaran panik.
"Awalnya saya khawatir, ikan yang saya jual tidak laku," kata Wati, Rabu (18/9).
Agar dagangannya laku, dia menjelaskan pada pembeli bahwa ikan yang dijual tidak sama dengan jenis ikan yang mati di Desa Rutong, Kecamatan Leitimur Selatan. Sehingga, pembeli tidak perlu khawatir mengkonsumsi ikan yang dijual di pasar. "Ya saya jelaskan ke pembeli, kami tidak menjual ikan yang jenisnya sama," katanya.
ADVERTISEMENT
Tuti berharap, pemerintah dan lembaga terkait segera menyelidiki penyebab kematian ikan agar segera disampaikan secara terbuka, agar tidak menimbulkan kepanikan bagi warga.
"Saya berharap penyebabnya matinnya ikan segerah diketahui, supaya warga tidak panik," harapnya.
Sebelumnya, LIPI telah mendatangi lokasi ditemukannya ribuan ikan yang mati terdampar pada Senin, (16/9). Tim membawa pulang sejumlah sampel untuk diteliti lebih lanjut.
Ketua Kelompok penelitian Produktivitas perairan LIPI Ambon Hanung Agus Mulyadi menyebutkan, tidak ada zat beracun dari sampel fitoplankton yang diuji.
"Apa yang masyarakat resahkan tentang ada fitoplankton beracun hasilnya tidak ditemukan," kata Hanung Agus Mulyadi (Mona)