Mengenal Ikan Asar Galala Kuliner Khas Ambon

Konten Media Partner
20 Maret 2018 21:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengenal Ikan Asar Galala Kuliner Khas Ambon
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ambon,- Salah satu oleh-oleh khas dan wajib dibawa pulang dari Ambon adalah ikan asar. Ambon yang kaya akan hasil laut memberi stok bahan baku yang segar bagi para pengasap ikan di Galala. Ikan asap itu diambil dari laut langsung dibawa di pasar atau pembeli yang langsung datang ke sana, baru setelah konflik mereka memilih berjualan di kampung sendiri.
ADVERTISEMENT
Ratusan potong ikan asar yang dijual tiap hari itu berasal dari 11 tungku pengasapan, Johan Yokleliy seorang pengasap ikan asal Galala menyebut usaha tersebut merupakan usaha turun temurun. "Jaman orang tua kita dulu sudah bikin ikan asar. Cuma jual di pasar," kata Jon yang ditemui ambonnesia.com usai membereskan ikan.
Menurut Jon jumlah ikan yang diasar tiap hari berbeda-beda, bergantung dari permintaan pasar, tiap pengasap atau pemilik usaha bisa menghasilkan 25 ekor ikan asar setiap hari. Para penjual pun pemilik usaha harus jeli dan cerdas melihat pasar. Bila tidak mereka bisa gulung tikar.
Umumnya bahan baku ikan juga diperoleh dari pasar Mardika, bila ikan sedang banyak dan cuaca bagus harga ikan bisa turun meski tidak terlalu jauh. Namun bila harga tinggi atau ikan langka karena cuaca buruk, mereka terpaksa membeli di perusahaan ikan. Seperti Perum Perikanan di Galala, di daerah Laha, dan Tulehu. Per satu ekor ikan cakalang, harga yang ditawarkan antara Rp 30.000 sampai Rp 50.000. Para pengusaha ikan asar juga bisa menawar dari harga di perusahaan. "intinya kita harus untung dari satu ikan. Sebab harus beli barang barang lain," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain ikan, keuntungan yang didapat harus menutupi biaya pembelian kayu bakar, kantong plastik, lakban, dan kertas pembungkus. Di Galala sendiri para pengusaha atau pengasap ikan semuanya sudah didata oleh pihak pemerintah kota ambon, Jumlahnya ada 12 orang.
Eksistensi mereka menjaga warisan orang tua dan membuat oleh-oleh khas Ambon mendapat dukungan dari pemerintah kota Ambon. Para penjual dibuatkan lokasi berjualan tak jauh dari dapur pengasapan ikan. Mereka juga sempat menerima bantuan lemari kaca sebagai tempat display ikan agar tidak dirundung lalat. "Cuma kayaknya kurang tepat. Sebab ikan kalau kasih masuk di kaca nanti rusak," ungkapnya.
Kini pasar ikan asar Galala jadi salah satu tujuan wisata serta oleh-oleh khas dari Ambon, satu potong ikan asar mampu bertahan hingga tiga hari, bila terus diasap tekstur ikan jadi makin kering dan lebih awet. Kita pun bisa mencicipi kesegaran daging ikan cakalang maupun tuna langsung dari dapur pengasapan.
ADVERTISEMENT
Reporter : Priska Akwila