Pelestarian Penyu untuk Menjaga Ekosistem Laut

Konten Media Partner
8 Oktober 2019 22:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
89 ekor tukik (anak penyu) dari jenis Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) yang baru menetas di pantai Tanjung Ngajun (Foto: Brian/WWF )
Ambonnesia.com-Ambon,- Sebanyak 89 ekor tukik (anak penyu) dari jenis Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) yang baru menetas dilepaskan di laut Desa Dunwahan Kecamatan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara.
ADVERTISEMENT
Anak penyu tersebut berasal dari sebuah sarang di pantai Tanjung Ngajun, ditemukan warga saat keuar dari sarangnya yang berada dalam kawasan konservasi perairan Kei Kecil. Warga yang menemukan tukik kemudian mengamankannya untuk dilakukan aksi pelepasan bersama.
Nico Ubro, Kepala Dinas Perikanan Maluku Tenggara, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara sangat mengapresiasi upaya masyarakat terkait pelestarian penyu. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya kelestarian penyu sudah semakin meningkat.
Menurutnya, selain menjadi daya tarik wisata unik di Kepulauan Kei penyu dapat menjaga keseimbangan ekosistem laut.
(Foto: Brian/WWF)
"Ini perlu dilakukan dan didukung penuh oleh seluruh pihak dan semua masyarakat di daerah ini dalam upaya mewujudkan Kepulauan Kei sebagai destinasi ekowisata bahari yang bernilai tinggi, sekaligus juga memajukan sektor perikanan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Hero Ohoiulun dari WWF Indonesia di Maluku menjelaskan, status konservasi penyu sisik dalam daftar merah IUCN berada pada tingkat kritis. Ini berarti penyu sisik hanya satu tingkat menuju kepunahan di alam liar.
"Dibutuhkan kerja sama berbagai pihak baik dari instansi pemerintah, instansi keagamaan dan instansi non pemerintahan lainnya untuk terlibat aktif bersama masyarakat dalam melindungi seluruh satwa yang mendekati kepunahan," ujarnya.
Sementara itu, Abdul Gani Leftew salah satu kepala marga di Desa Dunwahan berharap kepada pemerintah agar memperbanyak kegiatan sosialisasi kepada masyarakat.
"Ini merupakan awal yang bagus untuk menggalakkan kegiatan konservasi di Desa Dunwahan, salah satu desa nelayan di Kabupaten Maluku Tenggara," katanya. (Amar)