Penduduk Miskin di Maluku Capai 317.69 Jiwa

Kepala BPS Provinsi Maluku Dumangar Hutahuruk saat memaparkan presentasi jumlah penduduk miskin di Maluku, Selasa (16/7). (Foto: istimewa)

Ambonnesia.com-Ambon,-Jumlah penduduk miskin di Maluku terus berkurang. Meski begitu, Maluku masih berada di urutan ketiga provinsi termiskin di Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Maret 2019 menyebutkan, jumlah penduduk miskin di Maluku sebanyak 317,69 ribu jiwa, atau berkurang 0,15 ribu jiwa jika dibandingkan pada bulan September 2018 sebanyak 317,84 ribu jiwa.

Kepala BPS Provinsi Maluku Dumangar Hutahuruk, mengatakan dari sisi presentasi, tingkat kemiskinan di Maluku pada bulan Maret 2019 yakni 17,69 persen, lebih rendah dibandingkan September 2018 yang tercatat 17,84 persen. Sedangkan jika dibandingkan dengan kemiskinan pada Maret 2018, jumlah penduduk miskin di Maluku pada bulan Maret 2019 berkurang sekitar 2,39 ribu jiwa atau 0,43 persen.

Sementara itu, penduduk miskin di pedesaan pada Maret tercatat 272,09 ribu jiwa. Jumlah ini meningkat 1,17 ribu jiwa dibandingkan bulan September 2018 yang menunjukkan angka 270,92 ribu jiwa.

Sedangkan penduduk miskin di perkotaan pada Maret tercatat 45,60 ribu jiwa. Jumlah ini berkurang 1,32 ribu jiwa dibandingkan periode September 2018 yang menunjukan angka 46,92 ribu jiwa.

"Jadi tingkat kemiskinan atau presentase penduduk miskin pada periode Maret 2014 hingga Maret 2019, menunjukkan tren menurun dari waktu ke waktu," kata dia kepada wartawan di kantor BPS Maluku, Selasa (16/7).

Hutahuruk menjelaskan, dalam lima tahun terakhir presentase penduduk yang rata-rata pengeluarannya per bulannya dibawah garis kemiskinan atau disebut sebagai penduduk miskin berkurang 1,44 persen.

Besar dan kecilnya jumlah penduduk miskin, sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan. Bila penduduk yang memiliki pendapatan per bulan di bawah garis kemiskinan, masuk kategori miskin.

"Selama periode September hingga Maret, garis kemiskinan Maluku naik 7,30 persen yaitu dari Rp 474.173 per kapita per bulan pada September menjadi Rp 508.77 per kapita per bulan pada Maret 2019," ujarnya. (Mona)