Prabowo: Negara Kita Tidak Dalam Keadaan Baik

Konten Media Partner
28 Desember 2018 21:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo: Negara Kita Tidak Dalam Keadaan Baik
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ambon,-Calon Presiden Prabowo Subianto menyebutkan, ekonomi Indonesia dalam kondisi memprihatinkan. Ketimpangan antara orang kaya dan miskin semakin parah. Di sisi lain, harga barang terus naik.
ADVERTISEMENT
“Negara kita sebetulnya tidak dalam keadaan baik. Tidak dalam keadaan sehat,” ujar Prabowo dalam orasi politiknya saat melakukam konsolidasi internal dengan pengurus partai Gerindra Maluku dan Relawan di Hotel Santika Premiere, Ambon, Jumat (28/12).
Ketimpangan ekonomi di Indonesia, sebut Prabowo, merupakan salah satu yang terparah di dunia. Berdasarkan data Oxfam Indonesia dan International NGO Forum on Indonesia Development (LNFID) 2017, peringkat ketimpangan ekonomi Indonesia berada di posisi enam terburuk di dunia.
Sedangkan berdasarkan data Bank Dunia 2017, ketidakadilan dan ketimpangan ekonomi di Indonesia dengan perbandingan 1 persen elit menguasai 40 hingga 50 persen kekayaan nasional.
Olehnya itu, menurut Prabowo, pihak-pihak yang mengklaim kondisi ekonomi Indonesia masih dalam keadaan sehat tidak sesuai fakta. “Sementara ada orang yang mengatakan, negara kita sudah berada dalam keadaan baik. Orang-orang ini sebetulnya keliru,”katanya.
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 2 yang berpasangan denga Sanidaga Salahudin Uno itu membandingkan ketimpangan ekonomi Indonesia dan Perancis. Di Perancis, kata Prabowo, 1 persen elit menguasai kurang lebih 35 persen kekayaan nasional.
Kondisi ini memicu demonstrasi besar-besaran di Paris, ibukota Perancis yang sudah berlangsung kurang lebih tiga minggu. Padahal, Perancis adalah salah satu negara dengan jaminan sosial, kerja dan kesehatan terbaik di dunia.
“Tetapi bayangkan rakyatnya bisa marah dan bisa bakar-bakar ibu kota. Alangkah baiknya rakyat Indonesia, sabarnya rakyat Indonesia. Padahal, ketimpangankita salah satu yang terparah di dunia,”paparnya.
Pembagian pendapatan tidak merata ini, lanjut Prabowo, berdampak pada daya beli masyarakat yang rendah. Sedangkan dari aspek kesehatan, ada dokter di rumah sakit terkemuka di Jakarta belum mendapat gaji selama kurang lebih enam bulan. Di sisi lain, manajemen rumah hampir tidak mampu membayar gaji perawat.
ADVERTISEMENT
“Saya dengar di Maluku demikian juga situasinya. Kondisi seperti ini, saudara-saudara sekalian, menunjukkan gejala-gejala yang sangat mengkwathirkan,”jelasnya.
Gambaran kesulitan ekonomi masyarakat, khususnya Maluku, ia temui dalam pertemuan dengan tokoh protestan, yakni ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gerakan Protestan Maluku (GPM) dan ketua serta pengurus Majelis Ulama Indonsia (MUI) Maluku pada Jumat pagi.
“Tokoh agama islam dan tokoh agama Kristen sama-sama menyatakan bahwa rakyat di Maluku merasa tertinggal, kurang merasakan kemerdekaan republik Indonesia. Ini tokoh-tokoh Maluku sendiri menyatakan kepada saya. Kemarin saya di NTT, saya bertemu dengan tokoh-tokoh yang lain juga. Saya di Atambua, mayoritas Katolik. Sehari sebelumnya saya di Aceh. Hampir semua tokoh menyampaikan bahwa rakyat merasa hidupnya susah,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT