Ratusan Honorer K2 Ancam Demo Jokowi di Ambon

Konten Media Partner
20 Oktober 2018 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratusan Honorer K2 Ancam Demo Jokowi di Ambon
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ambon,-Ratusan pegawai honoren K2 Ambon mengancam bakal melakukan aksi saat kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membuka pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Nasional di kota Ambon, 27 Oktober 2018.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Koordinator K2 Kota Ambon Hasyim Raibi kepada wartawan usai pertemuan dengan DPRD Kota Ambon, Jumat (19/10), kemarin.
"Kita juga akan bikin aksi besar saat kedatangan presiden RI nanti untuk membuka Pesparani di kota Ambon, agar aspirasi bisa dilihat oleh pemerintah pusat," kata Hasyim saat dikonfirmasi.
Dia mengaku, seluruh pegawai honorer K2 di Indonesia juga bakal melakukan aksi besar-besaran pada tanggal 30 Oktober mendatang di Jakarta untuk memperjuangkan nasib mereka.
"Kita akan aksi besar-besaran di Jakarta dengan menurunkan 403.800 honorer K2 di Indonesia untuk memperjuangkan nasib kita di Jakarta," tutur dia.
Menurutnya, Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 dan 37/2018 tentang batasan umur 35 tahun bagi honorer untuk tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sangat diskriminatif. Isi peraturan menteri itu memuat tentang aturan bahwa hanya tenaga honorer K2 di bawah usia 35 tahun yang boleh mengikuti tes CPNS 2018.
ADVERTISEMENT
"Aturan yang dikeluarkan itu ada batasan umur dan verifikasi ijazah. Sementara kalau ditinjau dari pegawai honorer yang ada yang ada di sini sudah 35 tahun ke atas. Makanya, kita mendesak DPRD supaya harus membuat surat dukungan kepada kita terkait pembahasan UU ASN tahun 2014 tentang honorer K2 tersebut," tuturnya
Dia juga meminta kepada pemerintah pusat maupun DPR RI agar mempercepat revisi Undang-Undang ASN agar menjadi pintu masuk honorer K2 bisa diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Kami harapkan juga harus ada perhatian khusus dari pemerintah daerah terutama Walikota Ambon karena beliau punya tanggung jawab kepada kita honorer K2 yang berjumlah 534 ini," ungkapnya.
Para tenaga honorer K2 yang ada di kota Ambon, kata dia, sangat menyesalkan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy karena sampai saat ini belum memperhatikan para honorer K2. Padahal mereka sudah menyurati walikota untuk melakukan audiensi.
ADVERTISEMENT
"Kita sesalkan dari Walikota Ambon karena sampai saat ini belum juga memperhatikan para honorer K2, beliau lebih mementingkan kegiatan-kegiatan seremonial saja," tegas dia. (LAN)