Uskup Amboina Mengutuk Keras Aksi Terorisme di Indonesia

Konten Media Partner
16 Mei 2018 21:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ambon,- Aksi terorisme yang belakangan ini marak terjadi di sejumlah daerah menyita perhatian dari berbagai pihak di Indonesia, lantaran menelan banyak korban jiwa. Keuskupan Amboina, menyatakan sikap mengutuk keras aksi-aksi terorisme yang dilakukan para teroris, akibatnya tak sedikit manusia menjadi korban meninggal dan terluka. Hal ini disampaikan Uskup Diosis Amboina, Mgr P C Mandagi. Menurut dia, perilaku terorisme tidak mencerminkan perbuatan yang diajarkan oleh agama manapun. Karena tidak ada agama apapun yang mengajarkan tentang perilaku yang tidak beradab. Terorisme itu tidak serta-merta berasal dari kalangan muslim. Sebab dalam agama Islam juga tidak mengajarkan tentang perbuatan yang tek beradab yang dilakukan oleh para teroris. "Jadi kita tidak boleh menyalahkan orang Muslim. Lebih baik kita merefleksikan diri, karena jangan sampai kita menjadi sumber dari perbuatan yang tak beradab itu," ujar Mandagi, Rabu, (16/5).
ADVERTISEMENT
Kekerasan bukanlah jalan untuk mengatasi persoalan dalam hidup. Menyikapi setiap persoalan, kata dia dapat dilakukan dengan menerapkan cinta kasih, khususnya membangun dialog antar umat beragama. Masyarakat Maluku telah belajar dari pengalaman tragedi kemanusiaan yang terjadi kurang lebih 20 Tahun silam. "Untuk itu, jangan lagi ada kekerasan di Maluku hanya karena perbedaan agama, suku ras dan golongan," tuturnya. Dia juga mengimbau agar masyarakat Maluku berhati-hati dan tetap waspada. Apalagi Indonesia Khususny di Maluku tengah memasuki tahun politik, sehingga isu politik jangan sampai berakibat pada kekerasan. "Jangan memberikan kesempatan kepada orang-orang atau partai-partai politik yang hanya karena ingin mendapatkan kekuasaan disaat pemilihan kepala daerah, lantas menciptakan kebencian dan kekerasan antar orang basudara yang telah terpelihara di Maluku," tandasnya.
ADVERTISEMENT
( Nayla )