Bencana Kelaparan Serang Warga Suku Manusu Ane Maluku Tengah

Konten Media Partner
23 Juli 2018 20:56 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Suku Manusu Ane Maluku Tengah (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Suku Manusu Ane Maluku Tengah (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Ambon,- Palang Merah Indonesia (PMI) Maluku Tengah, sementara melakukan pengajuan permintaan dana untuk melakukan penanganan bencana kelaparan yang dialami warga suku Mauku Ane, pedalaman Hutan Petuanan, Negeri Maneo Rendah, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Kabupaten Maluku Tengah.
ADVERTISEMENT
Pengajuan permintaan bantuan itu berupa bahan makanan yang terdiri dari beras, mie instan, ikan kaleng, gula pasir, teh celup, minyak goreng, minyak tanah, sagu mentah, makanan siap saji serta makanan tambahan gizi, dan juga logistik lainnya berupa tenda, kain, dan sarung.
Saat ini, warga adat suku Mausu Ane, terserang penyakit busung lapar akibat kekurangan asupan makanan di kawasan tersebut, sehingga mengakibatkan tiga orang warga suku Mausu Ane meninggal dunia.
Lewat rilis yang dikirim via WhatsApp, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Maluku Tengah, Frederik Ruhulessin, mengungkapkan sudah ada tiga korban jiwa meninggal dunia, satu lansia, dua di antaranya balita.
Menurut dia, busung lapar terjadi akibat perkebunan warga terserang hama babi hutan dan tikus
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Raja Negeri Manco Rendah telah melaporkan ihwal kematian tiga orang warganya kepada Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal, lewat surat resmi bernomor 18/RPNM/VII/2018, sejak, Selasa 10 Juli 2018 lalu.
Pada tanggal 12 Juli, Bupati memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku Tengah melakukan kajian lapangan, kemudian tanggal 19 Juli baru diidentifikasi orang meninggal. Sampai tanggal 23 Juli 2018, saat ini belum ada satupun bantuan medis maupun bahan makanan didistribusikan pemerintah.
"Saat ini belum ada penanganan dari pihak manapun, sehingga dikhawatirkan jika tidak segera mendapatkan penanganan darurat, maka bisa berdampak pada bertambahnya jumlah korban meninggal akibat kelaparan," kata Frederik.
Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal, saat dikonfirmasi via telepon seluler belum bersedia memberikan keterangan.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 170 warga Suku Adat Mausu Bermukim di sana, mereka menempati tiga lokasi di pegunungan yakni, bantaran Sungai Kobi, Sungai Tilupa, serta Lailaha.
(AHS)